[Konfirmasi kedatanganmu atau kita tidak akan pernah mencapai kesepakatan apa pun] sepetinya pesan yang menyusup di handphone Mahendra bukan sembarang pesan.
Akan tetapi lelaki bermata biru ini mengabaikannya. Memilih untuk memasukkan handphonenya ke dalam kantong celana.
Berjalan setengah berlari dia mendekati neneknya.
Sekali lagi panggilan dari dalam kanton celana meronta-ronta minta di sambut.
Oma Sukma sudah berada di dekatnya. Perempuan paruh baya tersebut menoleh. Pada Mahendra. Menatap wajah cucunya sebelum penglihatannya tertuju ke arah kantong celana.
"Jangan di abaikan," pesan Oma Sukma.
Jadi alih-alih berbicara dengan Oma lelaki bermata biru ini merogoh kantong celananya dan berjalan menuju teras untuk menyambut panggilan dari nomor asing.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com