"Tolong anda ke luar," pinta Hendra menahan diri.
Mia mengangguk dan mundur meninggalkan perempuan hamil yang belum berhenti menangis. Yang mana, di detik ini si mata coklat sembab tersebut tengah mendapatkan pelukan suaminya.
Punggungnya diusap-usap, tak lama kemudian pelukan itu meregang. Dan sang Lelaki bermata biru lekas menghapus air mata istrinya. Menggunakan ujung-ujung jari, lelaki tersebut menapaki pipi sang istri.
Dia mencoba menghilangkan butiran air yang merembes di pipi perempuan hamil.
"Jangan menangis, kamu membuatku terluka ketika aku melihat tangisanmu," ujar Mahendra mengecup pelipis istrinya. Sekejap kemudian pelukan ia tunjukkan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com