Jessy anderson anak seorang miliader yang merasa hidupnya bagaikan dipenjara dimana dia tidak bisa melakukan apapun yang dia inginkan dan mulai berpikir bahwa hidupnya hanya ada kehampaan sampai dia bertemu dengan seorang pria yang mengubah hidupnya
Copacabana dalam Bahasa Portugis adalah Kopakabene. Sebuah distrik di kawasan selatan kota Rio de Janeiro yang memang terkenal dengan pantai sepanjang 4 kilometer. Pantai yang dulunya dinamai Sacopenapa hingga pertengahan abad ke-18 itu selalu penuh pengunjung.
Sesuatu yang unik dari pantai ini adalah sunsetnya. Sunset di Pantai Copacabana agak berbeda dengan pantai lainnya. Matahari di pantai ini tidak akan tenggelam di cakrawala melainkan seperti tertelan perbukitan yang penuh rumah penduduk.
Proses menghilangnya cahaya jingga matahari dibarengi dengan hidupnya lampu-lampu kota dan juga rumah-rumah penduduk di atas bukit. Benar-benar menarik! pantas saja pantai ini selalu ramai baik dari pagi sampai menjelang malam.
" Permisi tuan bisa beli es crimenya satu. "
" Tentu nona. " jawab pegawai tersebut dengan senyuman yang lebar.
Tak terasa malam pun tiba itu artinya aku harus segera kembali sebelum Emery menceramahiku. setelah membayar aku berjalan keluar dari restauran itu aku masih terpana dengan pemandangan yang ada didepan mataku ini.
saking terpananya aku tak sadar kalau ada orang yang mencoba mengambil dompetku seketika itu aku langsung menoleh kesamping tapi sayang orang itu sudah mengambil dompetku aku berlari untuk mengejarnya tapi sayang mereka terlalu cepat.
Aku terus berlari sampai tidak sengaja menabrak seorang pria dan aku terjatuh dengan posisi terduduk, berselang tak lama pria tersebut menghampiri diriku. Dia mengulurkan tanganya untuk membantuku bangun aku menyambut lengan kekar tersebut.
" Anda tak apa apa nona? " tanya pria tersebut dengan nada khawatir.
" Oh, yeah aku baik baik saja. " jawab sekenanya padanya.
" Apa yang terjadi kenapa berlari seperti itu ? " tanya pria itu dengan penasaran.
Pria yang ada dihadapanku sekarang ini dia bertubuh tinggi berambut berwarna sedikit pirang berkulit putih berbadan kekar berwajah dingin dengan mata tajam rahang berbentuk sempurna beserta bibirnya yang begitu menggoda setiap kaum wanita untuk merasakanya.
" Hei nona anda baik baik saja kenapa anda melamun ? " tanya pria tersebut sambil melambaikan tangannya di depan wajah ku aku pun langsung menjawab kalau aku baik baik saja.
" Anda belum menjawab pertanyaan saya "
" Sebenarnya tadi aku terkena copet karena aku tidak waspada jadi dompetku diambil oleh mereka dan aku berusaha mengejar mereka tapi justru aku menabrak anda dan sekarang aku bingung bagaimana aku dapat kembali ketempat penginapan sekarang. "
" Mau aku bantu, sesama warga negara kita memang harus saling membantu bukan " jawabnya dengan sedikit tersenyum.
" Memangnya kau tau apa warga negaraku sampai kau bisa berkata seperti itu ? "tanyaku dengan penasaran.
" kau pasti warga negara prancis itu terlihat dari logatmu saat kau berbicara memakai bahasa portugal dan sebenarnya itu juga asal tebak hehehe. " jawabnya dengan membanggakan dirinya sendiri
" Apa aku bisa percaya dirimu ? "
" Bila kau tak percaya aku akan memberikan harta karun ku yang paling berharga. "Dia meraih sebuah kotak kecil yang berisi kamera yang lumayan tua lalu dia menyerahkanya padaku lalu aku menerimanya dengan raut sedikit bingung.
" Apa sekarang kau percaya. Aku seorang fotographer. " Aku mengangguk tanda setuju.
" karna kau mau membantuku apa boleh aku meminta bantuan sekarang? " lalu disambut dengan anggukan olehnya.
" bisakah kita makan malam dahulu aku sangat lapar "
" tentu saja ayo " dia lalu menarik tanganku untuk mengikuti dirinya.
kami berjalan menyusuri kota rio yang dipenuhi germelap lampu yang indah akhirnya kami tiba di sebuah restauran kecil ya meskipun tak terlalu kecil.
Kami memesan makanan. Selama menunggu pesanan, kami saling mengobrol untuk saling mengenal satu sama lain. Dia bernama Daniel dia berasal di dari kota Ars-en-Ré.
Akhirnya makanan kami tiba kami lalu memakanya pandanganku teralih kan dengan selebaran yang ada di meja di sampingku. Aku lalu mengambilnya dan aku melihatnya dengan seksama.
Rupanya malam ini ada karnaval rio de janeiro aku sangat ingin melihat ini tiba tiba daniel mengambil selebaran tersebut dan melihatnya.
" Jadi kau mau melihatnya ? " tanya kepada ku.
" Memang boleh aku melihatnya ? " aku balas bertanya.
" Tentu kau bisa, kedatangan ku kesini juga untuk mengambil gambar perayaan karnaval ini jadi ayo kita pergi sekarang. "
Karnaval Rio de Janeiro merupakan salah satu karnaval paling terkenal di dunia dan terbesar di Brasil. Karnaval ini diselenggarakan selama seminggu penuh dari siang sampai malam pada 40 hari sebelum Paskah. Karnaval yang sudah dimulai sejak 1723 ini juga bisa disebut yang terbesar di dunia karena April lalu bisa menghadirkan dua juta orang per hari yang tumplek di jalanan Kota Rio.
Dalam karnaval yang digelar di jalanan Kota Rio ini pengunjung bisa menyaksikan aneka atraksi sirkus, pawai kostum, dan aksi menawan tari Samba yang diperagakan perempuan-perempuan Brasil yang cantik dan seksi.
Yang paling menjadi sorotan dalam karnaval ini tentu adalah aksi para penari perempuan yang menampilkan kostum minim, unik, namun penuh warna-warni dan aksesoris mewah nan glamour Daniel sempat menawariku untuk mengenakanya tapi aku menolaknya karena aku tak ingin berjalan ditempat umum dengan pakaian seperti itu.
Mereka berlenggak-lenggok eksotis mengikuti iringan musik tetabuhan yang meriah. Mereka memang sengaja memamerkan kemolekan tubuh dengan hanya memakai kostum mirip bikini yang hanya menutupi payudara dan alat kelamin. Boleh jadi karnaval ini merupakan karnaval paling vulgar yang dipertontonkan di hadapan banyak orang di jalanan.
Jam sudah menunjukan angka satu malam tapi suasana tetap lah meriah aku dan Daniel mencari tempat yang sepi untuk beristirahat sejenak.
" Kau mendapatkan foto yang bagus ? " lalu dijawab dengan anggukan oleh Daniel.
" Aku rasa aku harus kembali ini sudah terlalu malam aku yakin Emery pasti sangat marah sekarang. "
" Ok, aku akan mencarikan taksi untukmu. dimana alamat penginapanmu. " Aku langsung memberitahukannya dimana aku menginap lalu ia pergi untuk mencari taksi untukku.
Tak lama berselang dia tiba dan memberitahu bahwa ia sudah mendapat taksi untuk diriku. Dia mengantarku sampai di taksi lalu ia membukakan pintu dan mempersilahkan aku masuk ke dalam.
" berapa lama kau tinggal di brazil ? "
"Besok aku akan kembali oh ya beritahu aku berapa nomor rekeningmu akan mengganti semua uang mu. "
" Itu tak perlu kau lakukan justru aku malah senang karena aku memiliki seorang teman untuk menemaniku disini. "
" Tapi aku merasa tidak enak aku harus menggantinya. "
" Ok, bila kau ingin menggantinya. bagaimana kalau begini saja besok jam sembilan tepat kita bertemu kembali direstauran tadi untuk membelikanku sarapan bagaimana ? "
" Besok..... baiklah akan aku usahakan tapi aku tak janji. "
" Aku akan tunggu kau sampai jam sepuluh bila sampai jam itu kau tak datang maka aku akan langsung pergi. "
" Ok, aku setuju sampai jumpa Daniel. " taksi perlahan mulai berjalan, perlahan pula wajah daniel mulai menghilang dari pandanganku hari ini aku begitu senang aku belum pernah merasa sesenang ini.
Selama perjalanan aku tak hentinya terus tersenyum aku rasa malam ini aku akan bermimpi indah.
Bersambung.