webnovel

Ayo Jalan - Jalan!

Ah! Lelahnya... Sebaiknya aku segera mandi, makan lalu tidur.

"Sayang, keluarlah sebentar! Ada yang ingin kami bicarakan denganmu" suara yang agak samar datang dari arah pintu kamar. Ada apa sih? Aku lelah sekali padahal tapi saat itu mereka tetap memaksa masuk.

"Kenapa tidak kau buka pintunya? Kami terpaksa masuk" tanya Lia sedikit kesal, "Ah sudah cepatlah bicara! Aku sedang lelah saat ini" kataku menutupi wajahku dengan selimut lagi.

"Dengar ya, baik - baik! Besok sudah hampir masuk akhir tahun, kami sudah sepakat pergi jalan - jalan semuanya. Kuharap kau ikut bersama kami!" kata Lia membuka selimutku itu.

"Yasudah, kita akan pergi nanti! Berikan aku waktu istirahat sekarang!" Aku tidak ingin pusing berdebat dan menyetujuinya. Aku lupa, belum dapat gaji bulan ini. Saat itu aku lelah sekali, wajar bukan? Jika melupakannya disaat seperti itu.

Keesokan hari kemudian, aku berkata maaf pada mereka dan menjelaskannya, "Apa kau bilang? Aku tau!" firasatku tidak enak saat Lia mengambil dompetku yang berisi tabunganku itu.

"Bagaimana dengan ini?" senyum mengerikannya itu membuatku merinding, "Kau menabung banyak uang bukan? Sudah diputuskan kita akan tetap pergi!" aku tidak mengerti lagi bagaimana ia dapat menemukan dompetku itu.

Senin, 30 Desember. Kami pergi ke puncak Bogor. Dan menyewa villa untuk menginap sehari. Pagi yang dingin, siang yang tidak terlalu panas dan malam yang berkabut.

Saat hari sudah mulai malam waktu itu. Wendi menghilang, kami panik mencarinya. Di dapur, kamar mandi, dan ruang tamu kami tidak menemukannya. Di sudut maupun ditengah ruangan tak ditemukan.

Saat keluar dari villa, dan mencarinya diluar. Akhirnya kami menemukannya, "Lihat bu! Suasana, aroma, dan pemandangannya indah saat dilihat dari sini." Hatiku lega, ia pun juga sama. Sama sekali tidak menghilang. Seperti laki - laki yang memiliki apa yang tidak kumiliki dahulu.

Bergerak maju dan menjadi diri sendiri sejak dini. Liburan kali ini sangat menyenangkan, "Lain kali, ayo kita kesini lagi!" kataku lantang pada mereka.

Bab berikutnya