webnovel

Kebersamaan Kita (2)

Nana dan lion duduk di meja makan sambil menyantap nasi goreng hasil karya mereka berdua.

"Oh ya Lion, aku kan sudah menolakmu jadi apa yang akan kamu lakukan sekarang?" tanya Nana sambil mengunyah makanannya.

Lion menghentikan makanannya ketika mendengar pertanyaan Nana yang begitu santai, dia menyipitkan matanya "Kapan kamu menolakku?"

"Yang kemarin" lanjut Nana.

"Ohhhh yang itu, jangan salah paham kemarin aku cuman latihan, aku pengen tau aja bagaimana harus menghadapi wanita yang menolak kita, karena aku berencana melamar wanita special yang aku cintai"Jelas Lion mencoba menyembunyikan perasaan nya yang sebenarnya.

"Seandainya kamu tau kalau bercanda dan bertengkar denganmu adalah detik paling membahagiakan bagiku " batin Lion.

Mendengar penjelasan Lion, wajah Nana berubah merah, dia merasa malu bukan main tapi dia bersyukur karena kemarin dia tidak sampai mengakui perasaannya yang sebenarnya.

'Hatiku rasanya sakit mendengar penjelasan Lion, ternyata cintaku bertepuk sebelah tangan, ahhh Nana kamu bodoh banget sih seharusnya dari kemarin kamu menghapus perasaan itu, karena Lion tidak mungkin memiliki perasaan padamu' Batin Nana.

"Oh begitu" Jawab Nana sambil tertunduk menahan malu.

Lion melanjutkan makannya tanpa ekspresi meskipun dalam hatinya sedang berperang menyesali apa yang sudah dia katakan.

Seketika itu suasana mendadak jadi hening hanya suara dentingan sendok dan piring yang terdengar.

'Aku tidak tau apa rasaku ini bisa di katakan cinta, sungguh aku masih belum percaya dengan cinta, tapi dengan Nana aku merasakan rindu yang menggila, aku cemburu tak terkontrol dan aku merasakan sakit melihat dia menangis, tapi aku bingung kenapa aku harus berbohong dan mengatakan hal itu," batin Lion. 

Tiba-tiba suara handphon Lion memecah keheningan, Lion langsung bangun dari duduknya dan segera mengangkat telponnya karena itu dari Hyun Ae.

"Ada apa?"

"Ada undangan dari Jerman, malam ini Bos harus menghadiri acara lelang di salah satu hotel tempat bos menginap"

"Apa acara itu penting?, kalau tidak penting batalkan saja"

"Acara ini sangat penting untuk kemajuan KI Grup di kencah Internasional, undangan ini langsung di kirim oleh presiden Jerman"

"Baiklah aku akan menghadirinya, batalkan penerbanganku pulang!"

"Siap bos"

Setelah bicara dengan Hyun Ae, Lion melirik Nana yang masih makan, setelah itu dia membuat panggilan ke salah satu manager butik yang terkenal di Jerman.

"Hallo tuan Lion"

"Dalam waktu 15 menit, kosongkan butik itu!"

"Tapi tuan butik lagi ramai oleh pembeli"

"Usir mereka ! jika tidak, butik itu akan aku gusur detik ini juga"

"Ba.. ba .. baik tuan" Kata manager butik dengan suara ketakutan.

Lion langsung menutup telponnya, dan kembali berjalan menuju meja makan dan melihat Nana yang masih tertunduk.

"Sepertinya kita tidak bisa pulang malam ini" ucap Lion dengan menyesal.

Nana terkejut , dia mendongak menatap Lion dengan ekspresi yang rumit, "Kenapa tidak bisa?"

"Malam ini ada acara lelang untuk amal, yang di hadiri oleh seluruh pembisnis ternama dari berbagai negara , dan hanya aku tamu dari luar yang diundang secara eksklusif oleh pak presiden jadi aku harus hadir"Jelas Lion.

Nana tampak berfikir, ini kesempatan emas buatnya untuk bisa meliput secara langsung kegiatan yang sangat bergengsi ini apa lagi bosnya sangat menginginkan berita terbaru tentang Ceo KI Grup, apakah dewi portuna sedang berpihak padanya?.

"Oke, aku setuju" Kata Nana dengan kegirangan.

"Aku tidak akan mengajakmu datang bersamaku" Kata Lion tanpa ekspresi.

Nana lansung cembrut mendengar perkataan Lion, padahal tadinya dia sudah kepedean tapi sekarang Lion membuatnya kecewa.

Lion menarik tangan Nana, "Ikut aku sekarang juga!"

Nana tercengang dan melepas tangan Lion "Kemana? "

"Nanti kamu juga tau" kata Lion sambil menarik tangan Nana keluar dari kamar hotel.

Mendengar ucapan Lion, Nana mengikhlaskan dirinya untuk di tarik-tarik oleh Lion tanpa mengatakan apapun, karena dia sudah mulai terbiasa dengan cara Lion memperlakukannya selain itu dia masih berniat untuk mengenal Lion lebih dalam dan melupakan apa yang pernah Lion lakukan padanya.

Sesaat kemudian, Lion dan Nana meninggalkan hotel.

Di dalam mobil terjadi keheningan, sesekali Nana mencuri padang pada Lion, dia ingin meminta sesuatu tapi dia ragu-ragu.

"Apa yang kamu ingin katakan?" tanya Lion yang mulai bosan melihat Nana yang terus saja curi pandang darinya.

"Mmmm Aku ingin VC sama kakakku, apa aku boleh melakukannya di sini?" Nana menatap Lion penuh harap.

Lion tidak menengok ataupun menjawab pertanyaan Nana, dia malah menyodorkan tab yang sudah di pinjam Nana tadi pagi.

"Terimakasih " ucap Nana seraya mengambil tab itu dengan tersenyum.

Setelah itu dia segera memasukkan nomer WA kakaknya dan langsung membuat panggilan Vidio, untungnya internet di mobil Lion sangat kencang.

"Assalamualaikum Kak, lagi dimana?" Tanya Nana ketika melihat wajah Nayla dari seberang telpon.

"Waalaikumsalam, ada apa dek tumben tengah malam begini kamu nelpon, untung saja aku tidur sama anak-anak jadi gak ganggu bang Fais."Jelas Nayla dengan cembrut menahan kantuk.

"Oh ya hee.., kak aku kangen banget sama kalian semua, do'ain ya agar pekerjaanku cepat kelar biar aku bisa cepat pulang!"

"Loh ngapain pulang dek?, bukankah kamu akan jadi istri orang korea?, oh iya kamu kenapa tidak jadi kirimin kakak fotonya Kim Lion yang kata mama dia itu gantengnya kebangetan"

Mendengar perkataan Nayla, ada senyum di sudut bibir Lion tapi dia tetap mempertahankan ekspresinya seolah dia tidak perduli dengan pembicaraan Nana dan Nayla.

Bab berikutnya