Ada sebuah hutan yang luas di gunung di belakang distrik keluarga Lin. Jika beruntung, di hutan sana bisa ditemukan satu atau dua ramuan. Maka dari itu, biasanya generasi muda keluarga Lin akan mencoba keberuntungan mereka di sana ketika punya waktu senggang. Sehingga, hutan itu menjadi tempat yang populer di antara keluarga Lin.
Saat ini, terdapat kerumunan di pintu masuk hutan. Orang-orang itu semuanya adalah anak muda, jelas generasi muda dari keluarga Lin.
Melewati tembok manusia di kerumunan itu, sekelompok orang dengan perawakan kuat berdiri menghalangi tengah jalan. Di belakang mereka terdapat seorang anak perempuan muda dengan pakaian berwarna cerah.
Perawakan gadis itu seperti lukisan, kulitnya putih seperti salju. Meski gadis itu masih muda, kecantikannya sudah bisa membuat banyak orang menahan napas dan tercengang. Kini, matanya, yang biasanya begitu ceria, sekarang memandang marah orang-orang di depannya. Tangannya yang kotor menggenggam erat tanaman berwarna merah api yang mengeluarkan aroma samar.
"Lin Shan, jangan sombong kau!"
Qing Tan mendelik ke arah pimpinan kerumunan, terdengar amarah pada nada suaranya yang biasanya ceria.
"Heh heh, kami sudah menemukan Scarlet Sun Grass1 ini kemarin. Kami hanya menunggu sampai hari ini untuk mengambilnya. Tapi kau mengambil apa yang menjadi milik kami, bagaimana bisa kau bilang aku yang sombong?" Sosok yang berdiri di depan adalah anak yang berusia sekitar 14 atau 15 tahun. Dia menyeringai sambil menyilangkan tangan dan melihat pada Qing Tan yang marah.
"Omong kosong!"
Mendengar Lin Shan berusaha memutar balikkan fakta, wajah Qing Tan memerah karena marah. Dia sudah berusaha keras menemukan Scarlet Sun Grass ini, bagaimana bisa para bajingan itu bilang mereka yang menemukan duluan? Kalaupun benar mereka menemukannya duluan, kenapa ditinggalkan di sana? Apakah memang sengaja menunggu orang lain yang mengambilnya?"
"Aku tidak bicara omong kosong."
Lin Shan menatap Qing Tan yang terlihat manis walaupun marah. Lin Shan justru tersenyum sembari mengatakan, "Qing Tan, berikan Scarlet Sun Grass itu padaku dan aku akan membiarkanmu pergi."
"Jangan berharap!!"
Qing Tan mengeratkan giginya. Dia sudah melihat bagaimana Lin Dong berlatih amat keras seperti tengah mempertaruhkan nyawa. Dia juga paham jika Lin Dong tidak bisa tampil baik di kompetisi keluarga Lin, bukan hanya Lin Dong, tapi orang tuanya pun akan menerima kerugian besar..
Makanya, saat ini Qing Tan selalu datang kemari dan berharap bisa menemukan satu ramuan saja, sehingga dia bisa menolong Lin Dong meningkatkan kecepatan latihannya. Sekarang, setelah dengan susah payah dia menemukan setangkai Scarlet Sun Grass, bagaimana bisa dia menyerahkannya dengan mudah kepada para bajingan itu!
"Karena kau tidak menurut, lebih baik kau menginap di tempat ini dan tidak usah pulang." Lin Shan terkekeh, menatap pada Qing Tan sebelum melanjutkan, "Tadi, si bocah Lin Changqiang kelihatannya kabur. Dia pasti mencari Lin Dong, 'kan? Bagus, aku masih belum puas setelah menghajarnya waktu itu."
Kalimat Lin Shan mengubah ekspresi Qing Tan. Dia tahu kalau Lin Dong dan Lin Shan tidak pernah bisa diam kalau bertemu, dan selalu gatal untuk saling berkelahi. Namun, setiap mereka berkelahi, Lin Dong selalu berakhir di ujung kekalahan.
"Berikan Scarlet Sun Grass padaku dan aku tidak akan menghajarnya, bagaimana?" Melihat ekspresi Qing Tan yang berubah, Lin Shan tertawa kencang, ia merasa amat senang.
"Bajingan kau!"
Qing Tan menggigit bibirnya, matanya memerah. Melihatnya, beberapa orang pasti merasa kasihan padanya. Meski Qing Tan bukan anggota keluarga Lin, tapi karena dia sangat cantik dan merupakan gadis yang ceria, tanpa menyebut keluarga Lin, Qing Tan sudah ada di hati banyak pemuda, bahkan di seantero Kota QingShan.
Beberapa di kerumunan itu merasa kasihan dan tidak terima dengan kejadian ini, namun setelah mempertimbangkan, mereka memutuskan untuk tidak ikut campur. Lin Shan dikenal sebagai penindas kecil di antara generasi muda keluarga Lin. Tidak hanya dia memiliki kekuatan yang besar, namun ayahnya juga bertanggung jawab akan keuangan keluarga Lin. Makanya, tidak ada yang berani membuatnya marah. Dan meski mereka melaporkan Lin Shan pada generasi atas, Lin Shan hanya akan dikurung selama satu atau dua hari. Ditambah lagi, setelah bebas, dia akan membalas siapa pun yang melaporkan dirinya. Itulah sebabnya, di antara generasi muda, sedikit sekali insiden konflik dengan Lin Shan.
"Berikan padaku. Kalau kau tidak cepat, aku khawatir Lin Dong akan datang sebentar lagi." Lin Shan berkata dengan nada mengejek sambil melihat ke sekelilingnya, seolah memang sengaja menunggu kedatangan Lin Dong.
"Ambil ini!"
Air mata terbit di pelupuk mata Qing Tan—walau dia berusaha menahannya. Tangannya menggenggam erat Scarlet Sun Grass, sebelum dia mengeratkan gigi dan melemparnya dengan kesal pada Lin Shan.
"Heh heh, anak pintar."
Lin Shan kemudian maju ke depan untuk menangkap Scarlet Sun Grass yang dilemparkan padanya. Namun, sebelum dia berhasil menangkap Scarlet Sun Grass di udara, seseorang tiba-tiba membelah kerumunan dan memukul keras tubuhnya. Pukulan keras itu menyebabkan Lin Shan berguling dua kali di tanah sebelum akhirnya berhenti.
Kejadian ini membuat orang-orang di sana terkejut. Pandangan mereka segera berpindah pada seseorang baru saja datang, namun pandangan itu langsung berubah menjadi simpati.
"Brengsek!"
Lin Shan merangkak berdiri dari tanah, tidak peduli dengan kotoran di seluruh badannya, dia menatap pada seseorang yang kini berdiri di tempat dia berdiri barusan. Niat jahat muncul pada sorot matanya, dan dia mencibir, "Lin Dong? Bagus, sepertinya kau jadi lebih berani dalam beberapa hari kita tidak bertemu, ya. Kurasa aku terlalu ringan menghajarmu kemarin dan kau belum kapok."
"Lin Shan, aku sudah memberimu Scarlet Sun Gras, apalagi maumu?" Qing Tan berkata dalam amarah seiring ekspresinya yang berubah melihat ekspresi jahat Lin Shan. Dia cepat-cepat memungut Scarlet Sun Grass yang jatuh di tanah dan melemparnya pada Lin Shan.
"Aku akan mengambil ramuannya dan juga menghajarnya!" Lin Shan menangkap Scarlet Sun Grass sambil tersenyum mengejek.
"Kau!" Wajah mungil Qing Tan memanas karena marah akan kalimat Lin Shan. Tangan kecilnya mengepal, bahkan dalam mimpinya pun dia tidak pernah membayangkan Lin Shan sebegitu brengseknya.
Lin Dong membalas perilaku busuk Lin Shan dengan senyum ejekan. Segera setelahnya, dia menarik Qing Tan ke sisi lain dan membalas, "Aku akan mengambil ramuannya dan menghajarmu hari ini!"
"Haha!"
Lin Shan sempat tercengang akan kalimat Lin Dong, namun dia segera mendapat akal dan tertawa keras. Dia melihat pada Lin Dong dengan tatapan mengejek dan berkata, "Sepertinya waktu itu aku memukul kepalamu terlalu keras, ya?"
Kerumunan itu pun melihat pada Lin Dong dengan tatapan bingung. Meski memang bagus memiliki tekad yang kuat, namun jika seseorang melewati batas sama saja minta dihukum. Mereka berdua sudah sering berkelahi, tapi hasilnya selalu Lin Dong yang pulang dihajar dengan memar hitam biru.
"Lin Dong-ge, jangan meladeninya, kita tidak butuh Scarlet Sun Grass." Melihat Lin Dong yang akan baku hantam kembali dengan Lin Shan, Qing Tan cepat-cepat menariknya. Kekhawatiran terdengar dari suaranya.
"Ya, Lin Dong, lelaki sejati tahu benar untuk tidak berkelahi ketika sudah tidak ada peluang menang. Ayo, kembali dan latihan lebih lama lagi. Baru kau kembali dan beri bajingan ini pelajaran." Lin Changqiang yang mengikuti di belakang Lin Dong akhirnya membuka mulut untuk memberikan nasehat.
"Mau pergi? Tidak semudah itu!"
Lin Shan mengejek, kemudian dia berlari maju. Hanya dalam beberapa langkah, dia sudah berdiri di depan Lin Dong. Kelima jarinya mengatup, membentuk sebuah tinju yang segera dihujamkan pada dada lawannya. Suara angin sedang bergegas samar samar muncul dari pukulan itu.
"Pa!"
Lin Dong melihat Lin Shan meninju dengan tenaga penuh. Sudut bibirnya terangkat, membentuk sebuah seringai. Namun dia tidak merunduk atau menghindari, malah telapak tangannya dipukulkan pada tinju Lin Shan, membuat kerumunan itu tercengang.
Ketika telapak tangan bertemu dengan kepalan tinju, suara keras seperti batu bertabrakan terdengar. Namun, yang mengagetkan kerumunan itu adalah fakta bahwa Lin Dong bisa menerima pukulan Lin Shan!
"Tempered Body level 4?!"
Setelah pukulan itu, Lin Shan bisa merasakan ada yang tidak beres. Kulit lawannya terasa keras, setidaknya sekeras kulitnya!
Kulit sekeras itu adalah kulit seseorang yang sudah mencapai Tempered Body level 4!
"Bagaimana mungkin? Bocah itu baru di level 2 setengah bulan yang lalu, bagaimana mungkin dia tiba-tiba sudah di level 4?!" Lin Shan tidak percaya, dan mengeraskan rahangnya. Meski kau sudah sampai ke level 4 Tempered Body, jangan coba-coba menantangku berkelahi!
"Falling Rock Fist2!"
Lin Shan menarik tinjunya dan tiba-tiba berteriak. Di lengannya, dengan cepat muncul pembuluh darah berwarna biru di seluruh lengannya. Segera, muncul banyak bayangan tinju, seperti batu-batu, mereka menghujani kepala Lin Dong dengan ganas. Kekuatan seperti itu mirip seperti batu yang berterbangan setelah meledak.
"Lower Category Level 1 Martial Arts3, Falling Rock Fist? Bahkan Lin Shan juga mulai mempelajari Martial Arts, Lin Dong sungguh tidak beruntung." Kerumunan itu ribut setelah melihat kondisi Lin Dong.
Pandangan Lin Dong terpaku pada bayangan tinju-tinju yang datang padanya. Walau Falling Rock Fist Lin Shan tidak lemah, entah mengapa Lin Dong menemukan begitu banyak celah dan kesalahan. Tanpa ragu, Lin Dong melakukan Penetrating Fist.
"Pa! Pa! Pa!"
Lengan baju Lin Dong terbang mengepak ke lengannya sendiri—menyebabkan terciptanya suara yang keras dan menggema. Dalam saat bersamaan, tinju Lin Dong bertabrakan dengan bayangan tinju Lin Shan.
"Bukk!"
Ketika tinju mereka beradu, badan Lin Shan bergetar, seperti ada kekuatan besar yang mendorongnya tinjunya. Setelahnya, di antara rasa syok dan keheranan, rasa sakit mengalir dari kedua tinjunya yang sekeras batu itu.
"Penetrating Fist, tiga gema? Bagaimana mungkin?!"
Saat itu, mata Lin Shan penuh dengan rasa syok. Memang dia mendengar soal Penetrating Fist, itu sangat terkenal di antara level 1 Martial Arts. Dia juga berencana mempelajari teknik pukulan itu, namun dia masih belum bisa menghasilkan satu pukulan pun bahkan setelah latihan selama 10 hari. Mau tidak mau, Lin Shan menyerah. Siapa mengira Lin Dong yang sebelumnya tidak pernah menang melawannya, sekarang bisa menguasainya sampai sejauh itu?!
"Bukan tiga gema, tapi empat!"
Lin Dong tersenyum dingin, lengannya menyentak, lagi-lagi menghasilkan suara gema yang nyaring. Mengikuti suara gema itu, Mu Chen terus melancarkan pukulan keras yang mendarat di kedua tinju Lin Shan.
Dihadapkan dengan 4 pukulan Penetrating Fist, kuda-kuda Falling Rock Fist milik Lin Shan runtuh. Dia mundur beberapa langkah hingga akhirnya terjatuh di antara kerumunan yang melihat penuh kekaguman.
Namun, sebelum Lin Shan terjatuh, tiba-tiba ada lengan yang terjulur dan menahan bahunya. Dengan dorongan lembut, Lin Shan kembali berdiri seimbang.
"Kak!"
Lin Shan menengok ke belakang dan melihat siapa yang muncul di belakangnya—ia tiba-tiba merasa sangat senang. Ekspresi kerumunan di sekitarnya pun berubah, dan kengerian terpancar dari pandangan mata mereka.