webnovel

"Sona" gadis mimpi pelindungku

perlahan aku buka mata. inikah yang dinamakan kematian? terasa hangat dan damai. dan ada seorang bidadari yang memelukku. oh alangkah indahnya surga ini, aku langsung di sodorkan seorang bidadari yang begitu indah. hangat dan nyaman berada di pangkuannya. "hey, kamu bidadari ya?" tanyaku pada wanita itu. "eh sudah sadar rupanya" jawabnya singkat disertai senyuman indah. "apa aku sudah di surga? aku harap kamu selalu bersamaku wahai bidadariku" "hey, kamu ini ngomong apa sih? sudah ayo kita pergi ke kelas."

Chubby_Queen · Fantasi
Peringkat tidak cukup
5 Chs

gadis itu lagi

Dari balik semak belukar ada sesuatu yang bergerak gerak. Seperti ada seseorang yang mengintaiku. Lalu sedikit demi sedikit dengan langkah yang teratur muncul dari sana sesosok makhluk buas berkaki 4 dia sangat besar melebihi ukuran dari biasanya.

Kaki depan dengan kuku kukunya yang tajam nampak siap mencakar siapa saja yang ia kehendaki,

Kedua taringnya agak panjang sekitar 10 centi mengapit dagunya.

Corak khas loreng hitam melekat di seluruh bulu kuningnya.

Tatapan tajamnya jelas tertuju kearahku.

"Harimau??"

Melihat sosok itu, badanku tiba tiba melemas dan kaku.

Kaki ini terasa tak bisa di gerakkan.

seluruh badanku menjadi kaku, di sertai keringat dingin sebesar biji jagung bercucuran.

Aku sudah tak bisa apa-apa hanya pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Hewan itu mendekatiku yang tengah berdiri kaku, aku pikir dia pasti akan memakanku.

"Matilah aku.." jeritku dalam hati.

Tepat di depanku harimau itu menggaung dengan keras lalu melompat ke arahku hendak menyerangku.

Belum sempat mengenai wajahku,. Tiba-tiba ada cahaya putih menyilaukan mata. cahaya itu menahan sang harimau. Membuatnya terjatuh tersungkur di atas tanah.

Cahaya itu mendekati sang harimau yang tengah terjatuh lalu menjelma menjadi wanita berbaju putih, berambut panjang hitam berkilau. bola matanya begitu jernih, disertai paras wajahnya yang putih terang seumpama bidadari tersesat kebumi. dan yang membuatku selalu memikirkannya yaitu ketika gadis perfek itu menatapku dengan tatapan yang tajam, seolah ia ingin mengucapkan sesuatu padaku.

tapi tunggu dulu, seperti nya aku pernah melihat ia.

iya benar, dia gadis tempo hari yang berada di koridor sekolah. bukan salah lagi itu pasti dia.

tapi kenapa ia bisa muncul disini?

~~~~

Mereka pun bertarung dengan sengit, sang harimau berusaha dengan cakarnya mencabik-cabik tubuh wanita itu.

Tapi wanita itu selalu berhasil menghindar dari serangannya.

Sesekali sang wanita membalas serangannya dengan memukul di bagian badan sang harimau.

Sang harimau kembali tersungkur, namun segera bangkit lalu melompat ke arah wanita itu, sang wanita sepertinya sedikit lengah dia jatuh ke tanah dengan posisi telentang sang harimau di atasnya.

Sang harimau mencakar dadanya, nampak goresan berdarah bekas cakaran di bawah leher si wanita dan sedikit cakaran di muka, lalu harimau itu hendak menancapkan dua taringnya di leher sang wanita, tapi di tahan oleh kedua tangan si wanita.

Pertarungan itu semakin sengit, Sang wanita kemudian mencekik leher sang harimau menekannya kuat-kuat. sang harimau berusaha melepaskan cengkraman tangan si wanita. nampak sang harimau meronta ronta mencakarkan kukunya tak tentu arah.

sang wanita menghempaskan tenaga dalam melalui kedua tangannya.

untuk kesekian kali sang harimau tersungkur dan terlempar agak jauh.

harimau itu perlahan bangkit meski agak sempoyongan tapi tetap berusaha menegakkan kakinya.

ia seperti mengambil ancang- ancang untuk melakukan sesuatu.

dapat ku dengar nafas sang harimau begitu bergemuruh, ternyata ia juga akan mengeluarkan ilmu tenaga dalamnya pula.

terasa ada angin yang mula- mula terasa sepoi -sepoi dengan cepat menjadi angin badai berhembus kencang.

lalu ia mengaung ke arah sang wanita, aungannya begitu keras hampir saja memecahkan gendang telingaku bila saja tidak cepat-cepat aku tutup telingaku.

wanita itu nampak tak kuasa mendengar suara yang memekikkan telinga.

kedua tangannya ia sumpalkan di telinganya sambil jongkok lalu berteriak.

"sudaaaaahh hentikan Arka..!!!

Tiba-tiba datang sesosok cahaya putih menghampiri mereka lalu menjelma menjadi orang tua paruh baya dengan pakaian serba putih dan janggut putih. Ia melerai pertikaian keduanya, ia menghampiri sang harimau mengunci kekuatan yang sedang ia keluarkan, lalu tangan kanan orang tua itu memegang leher sang harimau. secepat kilat ia berpindah sambil membawa sang harimau mendekati sang wanita yang tengah jongkok sambil menutup telinga dengan kedua tangannya.

Harimau yang ada di tangan kanannya tiba-tiba berubah menjadi anak remaja umur 15 tahunan kira -kira.

perawakannya sedikit kurus dan agak tinggi.

dan yang mencolok dari penampilannya adalah ia memiliki bola mata berwarna kuning.

"Sudah,, sudah cukup. Kenapa kalian masih bertengkar?" Ucap orang tua.

"Dia yang mulai menyerang ku" balas remaja jelmaan harimau.

sang wanita malang itu berdiri.

"Enak saja, dia yang mau menyerang tuan kita.!!" Bela sang wanita.

Aku jadi heran dengan tingkah mereka, kenapa mereka bertengkar.

Sebenarnya mereka itu siapa?

Lalu mereka menyebut tuan, siapa tuan mereka?

"Hey, sudah sudah..kita temui tuan kita"

Ajak pak tua itu pada mereka.

Sang wanita memalingkan pandangannya dengan sinis seraya membalikkan badannya,

Mereka mendekatiku, orang tua itu memulai pembicaraan.

"Maafkan atas kejadian tadi tuan, kami tak bermaksud membuat anda takut, sekarang kami akan memperkenalkan diri kami, supaya anda tidak bingung dengan kejadian ini semua"

"Paman sekarang sudah tak ada waktu" wanita itu memotong pembicaraan.

Wanita itu menoleh ke arahku, dan berkata.

"Besok kita akan bertemu, sekarang lanjutkan tidurmu"

"ini karena gara-gara kau yang mengajak bertarung, kita jadi kehabisan waktu." timpal sang remaja harimau.

hampir saja mereka akan bertarung kembali, tapi untung di cegah oleh sang orang tua.

aku masih tak percaya dengan apa yang terjadi, dan belum mengerti benar tentang semua ini.

Mereka menjelma menjadi tiga buah cahaya, lalu menghilang di antara dedaunan hitam meninggalkanku

.~~~~~

Beberapa saat kemudian terdengar suara adzan subuh.

aku terbangun dari tidurku. merenung sejenak menyisakan tanya dalam hati,

"Siapa mereka sebenarnya,? Apa tadi itu mimpi?"

l

Aku bangkit dari tempat tidur,. Dan memulai aktivitas.

~~~~~~~~~