Stefano menyodorkan semua jadwalnya untuk 2 minggu ke depan pada Rindi. Istrinya itu yang baru saja selesai merapikan ranjang kamarnya lalu duduk di tepi ranjang sembari membaca kertas itu. Sejenak Rindi kembali merasa gelisah, Dia ingat pesan yang tertulis di keranjang buah-buahan yang Tae Rin berikan waktu itu.
Melihat ekspresi Rindi yang jelas terlihat gelisah. Stefano ikut duduk di tepi ranjang lalu menarik dagu Istrinya pelan untuk melihat ke arahnya sekarang.
"Apa yang Kamu pikirkan?" tanya Stefano kemudian.
Rindi sekilas menatap Stefano sembari terdiam, beberapa detik kemudian Dia menggelengkan kepalanya pelan.
"Tidak memikirkan apa-apa," jawabnya kemudian.
"Lalu kenapa wajahmu seperti itu?" tanya Stefano lagi penuh selidik.
Rindi memang selalu tidak bisa menutupi apapun dari Suaminya ini. Rindi menatap Stefano lalu menghela napas berat, kepalanya menunduk melihat kertas yang Dia pegang saat ini.
"Aku takut, Chan," ucap Rindi kemudian.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com