Jefri bergegas masuk ke dalam tenda penyimpanan. Ia sudah mengangkat tangannya untuk memukul tikus itu. Namun suara jeritan menahan tangannya di udara.
Jefri terkejut melihat keberadaan wanita yang memakai kerudung bertumpuk, dengan lengan baju yang tak begitu panjang itu. Dia baru bisa melihat dengan jelas siapa wanita itu, ketika tangan yang dipenuhi oleh rentetan emas mengkilap turun dari udara. Memperlihatkan wajah sang pemilik toko.
"Apa yang anda lakukan?" tanyanya dengan sopan.
"Saya lapar, jadi mencari makan di sini," jawab wanita itu dengan menunjukan ekspresi sedih.
"Ohh, tadi tidak dapat jatah makan Bu?" tanya Jefri lagi.
"Sudah habis, saya tidak kebagian," jawab wanita itu, yang tentu saja adalah kebohongan besar.
"Ya sudah, kalau sudah selesai keluar ya Bu, biar tidak dikira tikus," pesan Jefri.
Wanita setengah baya dengan alis hitam tebal bagai pedang itu, mengangguk seperti wanita lemah. Setelah Jefri pergi, ia menunjukan sifat aslinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com