webnovel

Zeyfana

Zeyfana, adalah seorang gadis SMA biasa yang beruntung bisa bersekolah di sekolah elite awal masuk semua tampak normal sampai ketika zey dipilih dalam sebuah acara untuk bergabung dalam organisasi aneh yang hanya boleh dimasuki oleh orang-orang terpilih dan semua berubah...

affhrsln_63 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
11 Chs

8. entah apa

"woiiii,,, napa bengong aja? ayo" hanna menarik sebelah tangan zeyfa menyadarkanya karena terlalu lama melamunkan hal yang tidak penting

"lo masih nggak percaya sama yang gue bilang? " tanya hanna

"haaa" zeyfa menghembuskan nafas berat sambil menggelengkan kepala menatap lurus ke depan dengan garis wajah yang tidak berubah namun hanna tau zeyfa pasti memikirkan hal itu

setelah keluar dari perpus zeyfa berubah menjadi lebih pendiam meskipun memang zeyfa kesehariannya adalah silent lover tapi dia menjadi sangat kronis

jika biasanya zeyfa akan membalas perkataan hanna dengan jawaban yang singkat sekarang zeyfa bahkan tidak menggubris hanna sedari tadi dia hanya asik dengan dunianya sambil mengerutkan dahinya seperti hanna jika dalam posisi sedang ujian matematika

"nggak usah di pikiran kali,, itu kan cuman gosip aja, gue tau lo gimana" hanna menatap zeyfa yang hanya tak menjawab

"ngomong kek,, gue kaya ngomong sendiri tau nggak" hanna yang sudah gemas pada zeyfa menahan tangan kanannya

"zeyfa yah"

"waahhh ini yaa yang namanya zeyfa? "

dua orang senior kelas sebelas menghentikan zeyfa dan hanna

"iya, kenapa yah? " zeyfa menatap kedua seniornya mengingat dia tidak memiliki banyak teman apalagi senior jadi akan sangat aneh jika banyak yang membicarakannya bahkan tak segan menegurnya sejak siang

"ahhh nggak kok cuman penasaran aja sama yang namanya zeyfana" ada dua jenis mata yang sangat di benci oleh zeyfa

pertama mata yang memandang kasian kepada orang lain padahal dirinya sedang bersukacita atas apa yang di rasakan orang itu dan malah memberikan kata-kata yang sangat terdengar palsu

kedua mata yang memandang orang lain remeh, merendahkan orang lain

dan dia mendapatkan tatapan yang kedua, zeyfa merasa terusik dengan hal tersebut

"emang kenapa sama zeyfa? " hanna sebagai sahabat sejati dan satu satunya bagi zeyfa merasa tidak suka dengan cara kedua orang tersebut menatap zeyfa

hanna merentangkan kedua tangannya di depan zeyfa berniat melindunginya

sedangkan zeyfa hanya ingin cepat pulang ke rumah dan berbaring ria

"santai kali, kita pengen tau aja kok"

tepukan di pundak zeyfa terasa seperti sebuah peringatan untuknya

setelah kepergian kedua orang kurang kerjaan itu hanna lanvsung menarik lengan zeyfa cepat ke arah motornya

"udah lo nggak usah pikiran,mereka kurang belaian aja"

hanna yang sedang memasang helm di kepalanya berkata sewot

"nggak penting juga"

zeyfa berkata cuek meskipun sedikit tidak suka dengan seniornya tadi, tapi zeyfa tidak mau memikirnya terlalu lama itu bisa menguras tenaga zeyfa yang akan dia pake untuk rebahan nanti

"aahhh gue lupa,, lo kan zeyfa, yang kaya begituan mahh kecil"

setelah membunyikan motor hanna menarik gas dengan kecepatan sedang menuju gerbang sekolah

"ohh iya,, lo nggak ke gedung serba guna? " kata hanna sedikit berteriak

"nggak"

"lo beruntung tau di undang masuk situ, gue mau dong kesana"

"udah nyetir aja"

setelah melewati jalan raya keduanya sampai di depan rumah zeyfa

"makasi ya han" ucap zeyfa sambil membuka helm

"oke,, eehhh tumben gue nggak liat si handaru? " hanna bertanya kepo

"pulang sana" suara deritan pagar terdengar saat zeyfa mendorong pintu besi rumahnya

"bye" hanna kembali menarik gas menuju rumahnya yang hanya berbeda beberapa blok dari situ

setelah membuka sapatu zeyfa meletakan tas dan mengganti bajunya bersiap-siap ke toko bunga ibunya beberapa hari belakangan ini entah mendapatkan mukjizat dari mana zeyfa selalu ke toko bunga ibunya untuk membantu

biasanya zeyfa paling tidak suka ke toko bunga karena dia tidak begitu suka dengan bunga bungaan apalagi dia harus meninggalkan hobinya yaitu tidur siang itu membuat orang dirumahnya bertanya tanya alasan zeyfa meninggalkan hal yang di sukainya

zeyfa menggunakan T-shirt lengan pendek berwarna putih dan memakai jogger pants berwarna sapphire di tambah sneakers berwarna putih, dan tak lupa membawa paper bag berisi makanan ringan untuk mengisi perutnya

adiknya yang masih bersekolah di sekolah menengah pertama itu masih di tempat karate biasanya dia akan mampir di toko bunga dan pulang bersama ke rumah sementara ayahnya langsung tidur siang setelah makan dia akan bangun saat waktunya berkumpul bersama bapak bapak komplek

zeyfa heran dengan bapak-bapak di kompleknya jika biasanya ibu ibu yang suka sekali berkumpul dan bergosip ria justru di kompleknya bapak-bapak lah yang suka kumpul-kumpul mereka bahkan memiliki basecame untuk berkumpul yang di depannya tertulis slogan solidaritas tanpa batas.

"zeyfaa,, mau kemana? " tanya handaru pada zeyfa yang berjalan sendiri mengunakan payung plokadot pink

"mau kedepan" zeyfa langsung berjalan lagi sengaja tidak menjawab panggilan handaru

handaru yang sedang mencuci motor di depan rumah ingin menyusul zeyfa tapi sadar dia hanya pake boxer dan dalaman baju berwarna putih handaru mengurungkan niatnya

entah apa yang merasuki handaru sampe terlalu rajin mencuci motor di siang bolong begini saat dimana matahari sangat terik

zeyfa segera meneguk air mineral yang berada di kulkas begitu sampai di toko bunga

"pelan-pelan dong,, kamu kaya nggak perna minum aja" ibunya sedang merangkai bunga pesanan orang langsung terkaget kaget begitu melihat zeyfa yang datang datang langsung mencari kulkas dan menegak habis air mineral, ibunya hanya tersenyum geli melihat anak perempuannya itu dia pasti sangat kepanasan saat perjalanan kesini

"ahhh panas banget,, zeyfa mencair kalau lebih lama kena matahari"

kata zeyfa sambil meletakan satu satu barang yang di bawahnya dan langsung bergabung dengan ibunya

"nggak sepanas itu,,kamunya aja yang lebay,, lagian kamu kenapa jadi rajin kesini? biasanya susah banget di ajak kesini, alasan tidur siang yang nggak boleh di ganggu lah"

zeyfa hanya mengangkat kedua bahunya dan memberikan gestur dia tidak boleh di ganggu dengan tangannya yang membentuk silang di depan dada

ibunya hanya menggelengkan kepala putus asa melihat anaknya yang minim ekspresi padahal ayah dan ibunya saat masih muda adalah orang dengan ekspresi melimpah

"siang" suara dari depan terdengar yang berarti seseorang datang untuk membeli bunga dan bukan sebongkah berlian karena itu hanya janji bang toyib yang tidak pulang pulang

"zeyfa coba lihat siapa yang datang"

zeyfa langsung berdiri dan pergi ke depan

"senyumnya mana? "

zeyfa langsung berbalik malas dan menunjukan senyum irit ala zeyfa ke arah ibunya

"yang lebar dong"

ibunya berkata sambil mencontohkan dengan tersenyum ramah khas ibu ibu

"cepat sana,,, "

zeyfa membuka tirai putih yang terpasang yang sengaja di pasang untuk memisahkan toko dan gudang

"selamat siang,selamat datang di toko,"

senyuman zeyfa luntur dan di gantikan dengan wajah kaget

zeyfa berdiri kaku di tempatnya

"saya mau ambil bunga yang kemarin sudah di pesan"

suara pembeli yang ternyata adalah seniornya di sekolah menyadarkan zeyfa dari keterkejutannya

"ahhhh,, tunggu saya cek dulu"

zeyfa langsung melihat monitor dan mengecek pesanan yang ada kemarin

"atas nama siapa? "

zeyfa bertanya dengan tatapan lurus ke monitor

"zayndra"

zeyfa segera mengetikkan nama yang disebut dan mengambilnya setelah menanyakan letak bunga itu pada ibunya

sementara zeyfa mengambil pesanan bunga zaydra melihat lihat koleksi bunga yang ada di tokoh itu

"siang,,, zeyfaa"

"loh,, kak zay?? "

hanna membulatkan matanya terkejut melihat orang yang berdiri di dalan toko sahabatnya

"ini bunganya" zeyfa datang dengan sebuah buket bunga di tangannya

zayndra langsung mengambilnya dan segera keluar mengabaikan hanna yang masih terkejut di depan pintu

"zeyfaaaa,, lo harus jelasin sama gue"

hanna berkata heboh

"apa? "

"yaa ampun zey,,, itu kak zay ngapain bisa disini? "

"beli bunga lahh, ngapain lagi emang" zeyfa berkata cuek sambil memakan cemilan yang dia bawa dari rumah

"OMG zeyfa,, gue juga tau kali dia beli bunga, maksud gue kenapa disini? "

"maksud lo dia nggak boleh beli disini? "

"bukan gitu,, tapi kan kak zay bisa aja pesan di toko lain yang lebih waw gitu, dan ngapain coba dia ambil sendiri kesini dia kan bisa pesan kurir dan satu lagi dia beli bunga buat siapa? "

hanna langsung minum air mineral yang di pegang zeyfa setelah berbicara dengan tidak santai

"bukan urusan aku" zeyfa kembali mengunyah cemilannya dengan santai sedangkan hanna memandang zeyfa tidak percaya.

zeyfa langsung pergi ke blakang dan di ikuti hanna yang terus bertanya tentang alasan zay ke toko bunga yang jelas saja zeyfa tidak tau menau tentang hal itu.

***