webnovel

Dalam Ingatan: Kenangan yang mendalam

"Zephyr Thornhart, dalam genggamanmu kau memegang takdir berat atas segalanya." Ucap dari bayangan samar-samar yang mulai memudar, "Arrrgghh, gila cahaya itu membuatku buta." Ucap Zephyr, "takdir?....aku sudah mengalami takdir terburuk selama hidupku, aku kehilangan orang tuaku, teman-temanku dan saudara-saudaraku. Sekarang takdir apalagi yang akan menimpaku, selagi jantungku, nadiku dan seluruh sarafku masih berfungsi aku akan hadapi ini semua tanpa terkecuali.

Hari sudah benar-benar gelap Zephyr harus kembali ketempat peristirahatan mereka dengan membawa cukup air dan kayu bakar. "gggrrhaaaa, ayo kita bakar ikan ini..."teriak Reynand dengan sumringah.

"Sebaiknya kau membuatnya dengan benar Rey, aku tidak akan makan kalau makanan yang kau buat tidak enak."Zephyr tersenyum meledek Reynand, Shazmeen yang masih lemah menghampiri Zephyr dan berbicara sesuatu, "Zeph, Ardalivia itu kota kelahiranmu dulu kan?" Zephyr terdiam dengan ucapan Shazmeen, "heiii jawab akuu donggg...."Shazmeen memaksa Zephyr.

"Ya, Ardalivia itu tempat lahirku." Dengan sangat dingin Zephyr menjawab, "ada masalah apa denganmu menanyakan seperti itu?" , "kami kemarin diculik oleh orang-orang itu dengan menggunakan topeng sekaligus jubah, saat kami kembali ke rumah, Megan orang JigoSieun yang mengantarkan kami tewas, karena serangan pada desa-desa kami." Ucap Shazmeen dengan sedih.

"Kami, tidak menemukan dimana orang tua kami...." Synthia menangis. "Bagaimana itu bisa terjadi kenapa desa-desa kecil menjadi incaran para orang Ardalivia." Zephyr bingung.

"Ardalivia, kota dengan kemegahan dan terkenal diseluruh desa bahkan negeri, Kota yang sangat damai dipimpin oleh seorang raja yang sangat bijaksana, berubah menjadi kota, negara paling kejam dan menyedihkan dalam sekejap." Sela Reynand.

"Raja Thalorion harus terbunuh di insiden yang menyakitkan itu." lanjutnya. "Raja Thalorion? siapa dia?" Synthia penasaran dengan sosok Thalorion, "Ayahku, dia ayahku." Zephyr menjawab dengan sangat dingin.

"aaa..appaa?ayahmu seorang raja?" Shazia kaget mendengar hal itu. "Jadi kau ini anak seorang raja yang terkemuka ya? Aku tak menyangka kau adalah seorang anak raja."

Zephyr memandangi api unggun dan menceritakan kembali sedikit kisah yang dialaminya dulu. "Ibuku harus tewas dibunuh tepat saat ingin melahirkan adikku, mereka membunuhnya dengan sadis. Itu kata Bi Hana, "

"Aku diminta menjaga pintu perbatasan karena kondisinya pada saat itu akulah yang paling kecil dikeluarga." Zephyr bercerita dengan intonasi dingin tanpa ekspresi. "saat kekacauan terjadi aku dihadang dan dibawa oleh Bi Hana, itulah yang aku tau, aku tak tau bahkan kalau Orang tuaku sudah mati."

Semua yang berada disana merasa iba dan kasihan terhadap Zephyr. Shazmeen langsung memeluk Zephyr dengan erat. "Kau tidak sendirian sekarang, aku akan terus bersamamu." Zephyr yang dipeluk oleh Shazmeen hanya bisa diam.

Malam sudah mulai larut, Shazmeen dan saudaranya sudah tertidur lelap. Zephyr dan Reynand berdiri di sebuah batu yang menghadap ke langit desa mereka. Cahaya bulan purnama menerangi malam, dan bintang-bintang berkilauan di angkasa.

"Apakah harus seperti ini, desaku?" ucap Reynand dengan suara yang penuh kebingungan.

"Sebaiknya kau simpan kata-kata puitismu sampai nanti waktunya tiba," kata Zephyr sambil tersenyum lembut. Dia memiliki kemampuan khusus untuk membaca isi hati seseorang.

"Kau tahu, ini aku hanya ingin menikmati hari terakhirku sebagai tawanan Ardalivia," Reynand membalas dengan nada sedih.

Zephyr merenung sejenak, lalu berkata, "Sudahlah, akhiri saja omong kosongmu itu. Sebaiknya kita pergi tidur, perjalanan kita nanti akan lebih panjang."

Di suatu tempat yang tinggi perkumpulan para Dewa Ambharata. "Thornhart Dewa Perang yang Agung." ucap salah satu Dewa. "Dia memutuskan membangkang dengan para Dewa." "Thornhart keturunanmu akan menderita karena ulahmu itu." Lanjutnya, "Para Dewa akan memerangimu camkan itu." 

Aetherna Dewi kesucian merasa sangat cemas dimana saat ini, Zephyr masih sangatlah kecil untuk bertarung dengan para Dewa ini, ia tahu masa depan sangat menderita akan selalu menghantui saudara dan Zephyr sendiri. "Bertahanlah nak, setidaknya hingga kau bisa mendapatkan kembali kehormatan ayah dan kakekmu."

"Tidak, kau tidak cukup kuat untuk menerima ini semua. Kumohon bertahanlah"

Pagi yang cerah mulai menerangi dari lubang kecil di goa tersebut, mereka siap untuk melanjutkkan perjalanan menuju rumah Hana, "ayooo bangunnn keboooo...." Teriak Shazmeen kepada Zephyr yang masih tertidur pulas, nampaknya Shazmeen dan yang lainnya sudah lebih sehat dari sebelumnya.

Zephyr pun terbangun, "kau ini berisik bangettt sialan" , "dasar kebo dibangunin, bukannya terimakasih malah ngegrutu begitu payah" ucap Shazmeen. 'wanita ini benar-benar menjengkelkan' gumam Zephyr.

Mereka berlima melanjutkan perjalanan menuju rumah Bi Hana. "hei, Zeph sepertinya kau terlihat lebih tampan hari ini." Shazia menggoda Zephyr, namun seperti biasa Zephyr tidak menanggapinya. "Heeiii kau...kakak ku itu mencoba menggodamu tau, setidaknya berikan balasan kek.." Teriak Synthia. Shazmeen ikut membalas "dasar tidak peka si bodoh ini memang selalu saja begitu."

Reynand tersenyum melihat mereka "Zeph, sepertinya kau mempunyai wanita bawel disini ya."

Plaakkk....plookkkk...plaakkk

Sendal rotan yang dipakai Shazia mendarat di pipi Reynand. "Aduhhh....sakit banget itu anjenggg." "Kau hanya dipukul pakai sandal itu bego.." Zephyr meledek Reynand.

Plaakkk....plookkkk...plaakkk

Zephyr juga ikut terkena tamparan sendal hingga pipinya, merah "Ughhh, kenapa? kau sialan." Shazmeen tersenyum malu, "itu yang dirasakan temanmu itu lhoo." "Lihat, kak pipi Zephyr memerah." Synthia melihat pipi Zephyr yang merah akibat hantaman sendal rotan.

"Yaa, sepertinya dia tersipu malu, mendapatkan ciuman dari sendal Shaz, bukan begitu Zeph." Shazia meledek Zephyr, "Kalian bertiga ini sungguh wanita yang sangat merepotka tau." ucap Zephyr dengan kesal namun tetap kulbet.

Tibalah mereka disebuah desa bersebelahan dengan desa Hana tinggal, mereka kesana untuk istirahat makan siang sebentar. "Pak bakso lima porsi yang tiga gapake sambel, gapake toge ya, yang satu lagi dikasihin toge pak, sama yang terakhir kasih sambel yang banyak biar super pedes ples lada sama saos ya pak, makasih." Ucap Shazmeen dengan senyuman jahatnya.

"aku sudah memesankan kalian makanan tunggu sebentar." 

Disela-sela itu mereka mendengar bahwa desa sebelah kemarin diserang oleh sekelompok orang, Zephyr yang mendengar itu khawatir jangan-jangan desa yang dimaksud adalah tempat Bi Hana tinggal.

Makanan datang, mereka pun makan dengan tenang, tapi tidak dengan Zephyr, ia sangat keringetan dan benar-benar mengalami lidah terbakar. "Siapapun diantara kalian, kalian brengsekkkk." Ucap Zephyr dengan kepedesan, "Sesekali kau merasakan betapa pedasnya ucapan mu itu lhoo." Shazmeen tertawa melihat Zephyr yang kepedesan.

Diperjalanan mereka bertemu dengan pengemis buta yang sedang meminta-minta, "Hei, anak muda, keterlaluan sekali kau, melewati ku tanpa permisi." Ucap pengemis buta itu. Zephyr yang mendengar hal tersebut dan berbalik arah ke pengemis tadi.

Zephyr, yang terkenal dengan sifatnya yang keras dan kasar, dengan cepat merespons, "Heii buta, kau ini berisik sekali, hidupmu bergantung pada orang lain, berhentilah menjadi sok seperti itu." Suaranya penuh amarah, dan dia bahkan mengangkat kakinya untuk menginjak pengemis buta itu.

"Hei Zephyr kaulah yang keterlaluan, apaapan kau itu ingin menginjak pengemis ini, biarkan dia mengatakan hal seperti itu, kau jangan seolah-olah kau lebih tinggi darinya." Shazmeen terlihat memarahi Zephyr dengan nada tinggi.

Pengemis buta itu tersenyum lebar "Kau hanyalah lalat yang tersesat bocah. Kau bahkan tak tau seperti apa masa depanmu itu, berhentilah dari kehidupanmu yang sulit itu." Ucap pengemis itu kepada Zephyr. "Lalat sepertimu hanya pergi dan hinggap dari tempat sampah satu ketempat sampah yang lainnya."

Ketegangan semakin memuncak, dan Zephyr akhirnya mengeluarkan pedang yang ada di balik jubahnya. "Budak sepertimu tidak lebih dari sampah yang dihinggapi lalat-lalat itu," desisnya sambil mendekatkan pedangnya ke arah pengemis buta.

Tsskkkkkkkk...

Namun, sebelum dia bisa melakukan apapun, Shazmeen meraih tangan Zephyr dan mencoba menghentikannya. Tapi Zephyr tidak menghiraukannya dan menusukkan pedangnya ke kaki pengemis tua itu. Teriakan kesakitan terdengar, dan reaksi keras dari Shazmeen yang tidak bisa menahan emosinya.

"Bodoh!" teriak Shazmeen sambil menampar Zephyr dengan sangat keras. Pengemis itu kesakitan, dan Shazmeen segera mencoba menyembuhkan luka yang ditimbulkan oleh Zephyr.

Ssssssrakkkkkkkkk

Namun, Zephyr tidak puas dengan itu. Dia mengambil kembali pedangnya yang ia tancapkan ke kaki pengemis buta itu dan menebaskannya ke arah kepala pengemis itu. Teriakan lainnya terdengar, kali ini bukan hanya dari Shazmeen, tetapi dari semua orang yang menyaksikan kekejaman Zephyr. "kau memang sudah seharusnya mati dasar tua bodoh." Zephyr dengan dingin menebas leher pengemis itu.

Shazmeen yang melihat itu ingin menampar Zephyr, namun tangannya dapat dipegang oleh Zephyr menghentikan ia untuk menamparnya, "Zeeephhhh, kauuu keterlaluan, kau ibliss....enyahlah kau dari muka ku brengsekkk." Shazmeen menangis dan pergi bersama yang lainnya meninggalkan Zephyr. 

"Kau tidak ikut bersama mereka Rey?" ucap Zephyr begitu dingin dan tanpa belas kasih. "Kau apa yang kau lakukan dengan pria itu, dia bahkan tidak bisa melihat." Reynand masih mencoba mencerna kenapa Zephyr melakukan hal yang begitu kejam.

"Kau, apakah kau salah satu diantara mereka....?sialan." Ucap Reynand. "Bodohhh, jangan bodoh seperti itu mendekatlah biar kuberitahu apa yang sebenarnya terjadi.

Zephyr meraih kepala pengemis yang terlepas itu dan menaruhkan ke sebuah bak yang berisikan air, tiba-tiba kepala itu berubah menjadi kepala Ghoul yang sangat mengerikan. "Lihatlah ini, ini adalah salah satu Ghoul yang menyamar menjadi pria buta dan mengemis minta-minta.

"Kau, takkan selamat anak kecil." ucap kepala yang terputus lalu hilang terbawa angin. "Sial itu ternyata Ghoul, ta...taaaa.pi kenapa kau tahu itu Ghoul?" "Para Ghoul itu, dia sudah mencapai desa ini, jangan-jangan..." Zephyr bergumam

"Ceritanya lain kali saja, kita harus mengejar mereka terlebih dahulu." Ucap Zephyr. 

Shazmeen yang berlari bersama saudara-saudaranya itu menangis "Zephh, kau keji,kau kejamm, kau benar-benar bukan manusia, aku salah menilai tentang dirimu, kau tega membunuh orang yang bahkan orang itu tidak bisa melihatmu."

"Kak, sudah cukup!!!" Synthia berteriak ke kakaknya itu.

Gubrakkkk...

Shazmeen terjatuh karena bertabrakan dengan Zephyr yang tiba-tiba muncul didepannya. "Hei cengeng, kau bahkan tidak bisa lari lebih cepat dariku, sebaiknya berhentilah menangis." , Shazmeen melihat Zephyr didepannya ia kaget dan berlari kearah yang berbeda. Kejar-kejaran antara Zephyr dan Shazmeen terjadi.

"untuk apa kau datang kesini lagi, sudah cukup untuk kami melihat kekejamanmu, bisa saja kamilah korban kamu selanjutnya." Ucap Shazia. Reynand datang untuk menjelaskan " Hei biar kujelaskan.", "Rey, kuserahkan mereka padamu, aku akan mengejarnya."

Reynand berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, "biar kujelaskan apa yang kulihat tadi." "untuk apa? sudah jelas semuanya dia telah membunuh pria itu." balas Shazia. "ya, Zephyr memang benar-benar membunuhnya, terlepas dari itu semua aku juga tidak setuju dengan tindakan Zephyr tadi." balas Reynand.

"lalu, apanya yang mau kau jelaskan TOEEEAN MOEEDA!!!" jawaB Shazia dengan ketus, "Yang diserang Zephyr tadi merupakan Ghoul yang menyamar, mereka sudah tersebar diberbagai desa ntah apa tujuannya, namun kita perlu waspada akan hal yang akan terjadi kedepannya." Reynand mencoba menjelaskannya.

"Appaaa? Ghoul mahkluk badjingan itu? dia menyamar sebagai laki-laki tua, buta itu? Synthia terkejut keheranan. "ya, itulah dia" jawab Reynand. "Bagaimana dia bisa tau soal itu? dia bisa tau Ghoul yang sedang menyamar sedangkan kita saja tidak tau kalau itu adalah Ghoul yang sedang menyamar." Shazia menambahkan.

"Aku juga tidak tau, tapi itulah faktanya yang terjadi." Jawab Reynand. "Apakah benar ia hanya anak seorang raja yang bijaksana itu?" Shazia bergumam penuh dengan tanda tanya, sedangkan disisi lain.

Shazmeen berlari entah kemana ia berlari semakin menjauh dari desa itu, Zephyr menuju tempat tertinggi di desa itu dan melihat Shazmeen sedang berlari menuju kedalam jurang. "Ciiihh, orang itu." Ucap Zephyr.

Shazmeen yang belum menyadari bahwa didepannya ada jurang, ia terus berlari dan pada akhirnya ia terjatuh kedalam jurang yang sangat dalam itu. "Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" teriak Shazmeen.

Swwwoosshh.....sshuuuushh

Dengan sigap dan sangat cepat Zephyr berhasil menangkap dan meraih Shazmeen dipelukkannya. "Sialll, apa yang kau lakukan penjahat" Shazmeen memukuli Zephyr. "Aku lebih baik mati disini dibanding harus bersama penjahat." 

Zephyr yang mengabaikannya dan menuju keatas jurang, "Sekarang apa?" Ucap Zephyr. Shazia dan yang lainnya datang menghampiri dan menjelaskan apa yang terjadi tadi. "Shazmeen sebaikknya kau meminta maaf." Ucap Shazia pada Shazmeen.

Dengan nada cetus Shazmeen mengulurkan tanganya sambil mengucapkan maaf. "huuuft, maaf.", namun Zephyr mengabaikan dan melanjutkan perjalannya, "Ihhhhhhhh, dia itu.." Ucap Shazmeen dengan kesal.

Matahari sudah mulai tidak menampakkan sinarnya lagi menandakan sore sudah ingin berganti dengan malam, mereka semua terkejut dengan apa yang terjadi di desa Hana dan yang lainnya tinggal.

"Tunggu....apa-apaan ini apa yang terjadi?" tanya Shazmeen. Zephyr melihat desa yang sudah hancur, penuh dengan kepulan asap berlari menuju rumah Hana. "Sial..." , "Heeei tunggu Zeph kau tidak boleh kesana, disana berbahaya tau." Shazia berteriak, namun Zephyr menghiraukan itu.

Zephyr berlari, matanya berkilauan dengan melihat sekelilingnya, kota masa kecilnya hancur didepan matanya.

"Tuan lihat lah sebentar lagi siapa yang datang." Ucap salah seorang dari kelima panglima mereka. "akhirnya kau menampakkan batang hidungmu bocah." ucap sang pemimpin. 

Zephyr terhenti langkahnya ketika dia melihat dua jasad yang terkapar dan hangus terbakar, "siall, kasihan sekali dia, siapapun kau yang berbuat seperti ini, kau pasti akan menerima akibatnya." Ucap Zephyr dengan dingin.

Reynand dan yang lain segera bergerak untuk menyusul Zephyr, "untuk apa kita berdiam berdiri disini, bantu dia dan selesaikan semuanya."

Shazia da kedua adikknya hanya diam saja, mereka sudah baru saja tertimpa hal yang sama, mereka tak tahu apa yang harus diperbuat, mereka tidak ingin kejadian waktu itu terulang kembali. Mereka hanyalah seorang anak kecil yang sama dengan anak kecil lainnya.

Reynand yang melihat mereka tidak mau ikut masuk kedalam langsung bergerak masuk untuk membantu dan memastikan apa yang terjadi.

Saat Zephyr sudah ingin lebih masuk kedalam desa, dai langsung terbayang-bayang, masuk ke dimensi lain ntah berantah, ia melihat dimana anak-anak seumuran dia bermain, bercanda dengan ceria. "Apa ini?tempat apa ini, apakah aku sudah mati?" gumam Zephyr.

Gedebugggggg....

Zephyr tedorong oleh seseorang yang berlari. "Heii, kalian baru saja menabrakku." , "maaf kak, kami harus buru-buru." Zephyr kaget dengan apa yang dia lihat Kennan yang baru saja menabraknya. "hoii kennan tunggu dulu kau mau kemana, disana berbahaya...oiii."

Kennan terus saja lari menjauh diikuti oleh Cayothe disisinya. "kak orang tadi itu brisik sekali ya!!" Ucap Kennan, "ntah lah sepertinya wajah dia yang tampan itu tidak asing bagi kita." jawab Cayothe. "Heii, tunggu kalian ingin kemana?....." Zephyr berteriak dan menangis.

Zephyr mengingat dan mengenang masa lalu bersama mereka berdua, "kalian selalu saja membuatku kesal, bahkan sampai saat ini." 

*FlashBack*

Suatu hari, seperti biasa, Zephyr sedang bermain-main dengan mainannya yang sangat berharga baginya. Kennan, sang kakak, dengan nakalnya mencuri mainan Zephyr dan berlari menjauh. "Oii, kennan itu mainanku tau!!" Zephyr mengejar Kennan dengan wajah kesal.

"Kejar aku kalau kau bisa, dasar Zephyr!" Kennan tertawa sambil berlari semakin cepat. Tapi Zephyr, yang penuh semangat dan tekad, berlari dengan sangat cepat. Bahkan Kennan tidak bisa mengelakkannya, dan akhirnya Kennan terjatuh, dengan Zephyr berada di atasnya.

"Kau ini... ini mainanku, tau..." Zephyr mengambil mainannya kembali dan dengan marahnya ingin melayangkan tonjokannya ke arah Kennan. Namun, Cayothe, saudara tertua mereka yang bijaksana, dengan cepat melerai mereka. Ia memegang tangan Zephyr yang ingin melayangkan tonjokan.

"Yaaaa... sepertinya bermainnya sudah selesai ya hari ini..." ucap Cayothe sambil tersenyum, melerai perselisihan mereka. Hana, ibu mereka, datang menghampiri mereka dengan senyuman lembut.

"Kalian berdua, anggaplah Zephyr ini adik kalian. Dia lebih muda dibandingkan kalian berdua, jadi kalian harus saling menjaga satu sama lain," kata Hana dengan penuh kasih sayang.

"Dengan senang hati, bu," jawab Kennan sambil merangkul erat Zephyr, saudara kecilnya. "Aku akan selalu menolongmu ketika semua orang tidak ada yang membantumu, dan aku akan menjadi orang pertama yang mencarimu jika kamu tersesat, Zeph. Bahkan jika itu akan mengorbankan nyawaku."

Mereka berdua tersenyum bahagia, memeluk janji-janji mereka satu sama lain.

*Kembali ke Zephyr di masa sekarang,* ia duduk sendirian di bawah pohon besar yang tumbuh di dekat rumah mereka. Airmata mengalir di pipinya saat ia mengenang kata-kata Kennan yang begitu tulus dan penuh kasih. Ia merasa sangat bersyukur memiliki saudara-saudara yang begitu mencintainya.

"Kennan..." bisiknya dengan sedih, "Kau selalu ada di sampingku, seperti yang pernah kau janjikan." 

Bayang-bayang itu mulai hilang tanpa jejak. "Kennan, Cayothe aku akan membalaskan dendam kalian, tunggu aku!" Zephyr segera berlari dengan cepat. Dia menghantam dan membantai pasukan Ghoul yang ada disana.

Hingga akhirnya ia tiba....

Tsssssskkkkkkk

Ia melihat pemandangan yang belum pernah ia saksikan sebelumnya, Zephyr melihat itu waktu terasa terhenti tak ada yang ia pikirkan lagi. Pandangannya kosong penuh dengan kebencian dalam dirinya. ....

Selanjutnya....

 

Kira-kira apa yang dilihat oleh Zephyr ya? Penasaran bukan jadikan buku ini favorit kamu ya, biar ga ketinggalan update-update seru lainnya.

Bantu kami dengan cara memberi rating dan komentar di setiap chapter kami, sebuah apresiasi kalian akan menambah semangat untuk kami membuat dan mengupdate cerita nya terimakasih.

MuchamadDzcreators' thoughts