'Syukurlah dia tidak jatuh dari tangga!' pikir Anko yang kini terbaring di lantai sambil merentangkan tangannya dengan tergesa-gesa.
Namun ....
Dia merasa kini tubuhnya amat sesak dan berat.
Apa yang terjadi "...?"
Anko tadinya memejamkan matanya saat terjatuh di lantai dan dia sudah menarik seorang lelaki imut sebelumnya.
Dan, begitu dia membuka matanya yang awalnya melihat langit-langit putih nan polos, lalu memalingkan pandangannya ke depan ke arah tubuhnya itu.
"Apa-!?"
Wajah Anko langsung memerah tersipu malu memandang lelaki imut itu jatuh tepat di pelukannya, di atas dada Anko.
Keudanya saling pandang terkejut "...!!" namun, Mafu masih bisa memasang ekspresi polosnya.
"Ma-mafu!" seru Anko dengan nada gugupnya.
Muka mafu pun perlahan juga ikut memerah melihat Anko yang ada di depannya tempat dia terjatuh, dengan polosnya tanpa berkata apa pun dia melihat Anko kemudian menjauh dalam diam.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com