Hanin mengetuk kamar sang kekasih, "boleh masuk?" Tanya Hanin dengan sopan.
Putra menatap kekasihnya dan menganggukkan kepalanya. "Masuklah sayang," balas Putra sambil tersenyum.
Gadis cantik itu masuk ke dalam kamar sang kekasih. Hanin duduk di samping Putra, dan gadis tersebut menggenggam tangan Putra dengan erat. "Udah ya marahnya, jangan marah-marah terus. Kalian itu saudara kandung, jangan karena seorang gadis kalian jadi berselisih seperti ini. Sabar ya dan maafkan kakak kamu," ujar Hanin yang mencoba menenangkan sang kekasih.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com