webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urbain
Pas assez d’évaluations
278 Chs

Kenyamanan.

Putra ikut dengan Adit pulang ke rumah. Kedua pria itu keluar dari dalam mobil dan berjalan kearah pintu masuk rumah. Adit menekan bel rumah, dan asisten rumah tangga langsung membuka pintu untuk majikannya.

"Kamu langsung ke kamar tamu aja, nanti aku bawakan baju yang belum aku pakai untukmu.." ujar Adit.

"Oke, bang.." balas Putra langsung masuk ke dalam kamar tamu.

Adit berjalan kearah kamar dan melihat sang istri tengah tertidur di atas kasur dengan sangat nyenyak. Pria tampan itu tersenyum dan mencium dahi sang istri. Putri langsung membuka kedua matanya, dan tersenyum kearah sang suami.

"Kok pulang gak bangunin aku? Malah liatin aku lagi tidur.." tanya Putri.

"Kamu tidurnya nyenyak, makanya aku gak tega buat bangunin kesayangan.." balas Adit sambil mengusap rambut sang istri.

Putri memposisikan dirinya untuk duduk. "Mandi gih sana, udah makan belum?" Lanjut Putri.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com