webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urbain
Pas assez d’évaluations
278 Chs

Honeymoon.

Rabu, 13 Oktober 2021.

Adit dan Putri sudah berada di Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara Bandung. Mereka tengah duduk di kursi tunggu, menunggu arahan pramugari. Setelah menunggu beberapa menit, pramugari memberi arahan untuk masuk ke dalam pesawat karena pesawat akan berangkat dalam 5 menit. Adit menggenggam tangan sang istri dan mereka berjalan untuk masuk ke dalam pesawat menuju, Bali.

Di pintu pesawat, pramugari dan pramugara menyambut para penumpang dengan sangat ramah. Adit dan Putri duduk di kelas VIP, mereka duduk di kursi masing-masing dan saling bersebelahan. "Baru kali ini naik pesawat, apa kita bakal baik-baik aja?" Tanya Putri yang gugup saat duduk di dalam pesawat.

"Tenanglah sayang, kita akan baik-baik saja kok sampai ke Bali. Jangan gugup ya," balas Adit menggenggam tangan sang istri.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com