webnovel

BAB 14 – AKAN SEGERA BERAKHIR

"Bisakah kita keluar diam-diam dan membeli makanan di luar" gumam Yohanna seolah tidak memiliki semangat hidup

"Sepertinya itu tidak akan berhasil" respon William sembari mengetuk meja dengan kaleng minuman bersoda di depan Yohanna kemudian duduk

"Hanya di mini market terdekat, kita makan mie di sana lalu pulang" mohon Yohanna mendongkakkan kepala menatap William tapi dibalas gelengan oleh William yang membuat Yohanna mengerutkan bibirnya

"Mini market terdekat ada di ujung perempatan jalan, itu kira-kira 800 meter dari sini" jelas William paham akan protes Yohanna

"I Hate you" gerutu Yohanna kembali merebahkan kepalanya kesal

"I Love you" sahut William tersenyum

"Whatever" timpal Yohanna lalu beranjak dari tempat duduknya masuk ke dalam kamar karena kesal

Wajah William memerah karena pernyataan yang baru saja dia lakukan dengan spontan. Dia bahkan memalingkan wajah saat melihat Yohanna beranjak dari kursinya karena gugup

"Huh… apa yang baru saja aku katakan" gumamnya pelan lalu meneguk minuman yang ada di depannya terburu-buru hingga tersedak

Waktu untuk makan malam sudah lewat tapi Yohanna sepertinya tidak berniat keluar dari kamarnya untuk makan malam, William masih dengan sabar menunggu gadis itu dan makan bersama.

William tertidur di sofa dengan Televisi menyala karena terlalu lama menunggu Yohanna, dia terbangun karena ada gerakan dan merasakan tubuhnya hangat.

"Maaf, aku tidak berniat mengganggu tidurmu. Kamu terlihat kedinginan jadi aku memberimu selimut" kata Yohanna pelan melihat William menyadarkan diri sembari mengucek matanya

"Apa kamu lapar? Aku akan menghangatkan makanan" sahut William segera

Yohanna dapat melihat makanan yang tertata rapi di meja makan dan bisa di pastikan makanan itu belum tersentuh sama sekali, artinya William juga belum makan.

"Ayo makan di mini market" ajak Yohanna

"Kita tidak bisa.." sahut William ragu lalu segera di sela Yohanna

"Percaya padaku, aku pernah tinggal disini beberapa bulan. Jadi aku paham situasi daerah sekitar sini" Yohanna meyakinkan tapi William tidak percaya begitu saja

"Ayolah… Cuma satu kali ini saja" bujuk Yohanna

"Baiklah, pakai jaketmu diluar dingin"

"Sepertinya kamu yang harus memakai jaket, kamu terlihat kedinginan" timpal Yohanna tersenyum, suasana hatinya membaik dengan sangat cepat membuat William ikut tersenyum melihat sosok yang dulu dia kenal

"Haruskah kita memakai masker dan topi?" Tanya William mengikuti Yohanna yang bersiap keluar dan mengambil sepatunya

"Di tengah malam seperti ini, kamu memakai topi dan masker pergi ke mini market? Orang akan berpikir kamu akan merampok" respon Yohanna yang sudah siap dengan sepatunya

"Pilih salah satu, masker atau topi. Jangan jadi orang aneh" lanjut Yohanna menggelengkan kepala heran

"Kamu tidak memakainya?" Tanya William saat dia memakai masker sedangkan Yohanna hanya menutup kepalanya dengan Hoodie

"Tidak perlu, jika aku memakainya orang akan curiga kita adalah selebritis yang sedang berkencan tengah malam dan menggambil gambar kita secara diam-diam. Itu akan sangat buruk jika mereka mengupload ke internet. Persembunyian kita akan terbongkar" ujar Yohanna dengan wajah serius menatap William yang kini melepas maskernya dengan segera terlihat wajah polosnya

Melihat reaksi membuat Yohanna kemudian tertawa karena kepolosan William yang percaya dengan semua yang di katakan Yohanna. Setelah itu William mengetahui bahwa dirinya sedang di kerjai dan kembali memakai maskernya

Mereka berdua berjalan di tengah malam yang hampir sudah tidak ada manusia selain mereka berdua. Area itu sebenarnya bukan tempat pinggiran yang terpencil, melainkan tempat yang cukup ramai dengan adanya kedai-kedai makanan yang kini mereka lewati dan sudah tutup.

"Sepertinya besok kita bisa keluar lebih awal, aku ingin makan Bibimbap" ujar Yohanna saat mereka melewati kedai yang menjual menu Bibimbap.

"Bukankah kamu berjanji hanya sekali ini saja?" respon William melihat rencana Yohanna berikutnya

"Jika hari ini tidak terjadi apa-apa, bukankah kita bisa menyelinap lagi besok?"

"kita bahkan belum setengah jalan, jangan terlalu yakin tidak terjadi apapun"

"Hei… bukankah kita harus selalu berpikiran positif?" protes Yohanna

"Oke, tapi bukankah yang kita lakukan sekarang sudah suatu hal yang melanggar peraturan?"

"Peraturan dibuat untuk dilanggar" sela Yohanna lalu berjalan lebih cepat meninggalkan William

"Jangan terlalu cepat, aku bisa tersesat" kata William mengejar Yohanna

Hari ini mereka memang lolos dari semua pengawasan cctv, tapi bukan berarti mereka bisa lolos begitu saja. William sudah mengatur semuanya dan meminta tuan Chenfeng untuk membantunya sekali ini saja

"Kalian berdua orang baru disini?" Tanya pegawai mini market saat mendengar William dan Yohanna berbicara dengan bahasa asing dengan fasih saat memilih makanan lalu berbincang sambil menyantap makanan mereka

"Ah… dia murid pertukaran pelajar dan aku teman satu kelas disini" jawab Yohanna dengan bahasa local yang lumayan fasih

"Begitu ya… pantas saja wajahnya seperti orang luar" respon karyawan itu dengan malu mungkin saja terpesona oleh wajah Asing William dengan canggung meminta Yohanna menanyakan nomer ponselnya

"Aku rasa kamu memang harus memakai masker dari awal" keluh Yohanna saat mereka keluar dari mini market

"Apakah aku harus memakainya juga saat makan? Kamu mengatakan itu akan seperti selebritis yang berkencan tengah malam" timpal William meledek Yohanna

"Bukankah kamu membuat orang mengira seperti itu? Kenapa kamu mengatakan aku adalah pacarmu saat pegawai tadi meminta nomer ponselmu?" keluh Yohanna

"Aku bahkan tidak mempunyai nomer ponsel disini, apakah aku harus mengatakan yang sebenarnya? Akan terlihat lebih menyakitkan jika aku menolaknya dengan alasan seperti itu" elak William

"Aku bahkan terlihat lebih kejam karena mengatakan kamu teman satu kelas kemudian berubah menjadi teman kencan saat pegawai itu menaruh harapan"

"Itu lebih baik" respon William ringan lalu tersipu tanpa di ketahui Yohanna

~~~

Di Negara E beberapa orang yang ada di lingkaran bangsawan mulai membicarakan tentang pembatalan pernikahan antara keluarga Nicollin dan keluarga Wilson, tapi tidak ada satupun yang menyebutkan William Scott terlibat di dalamnya.

Seperti janji James Wilson kepada William sebelum mengirimnya pergi menjaga Putrinya Yohanna, secara resmi James membuat surat perintah untuk menugaskan Wiliam keluar negeri. Jadi Devisi dimana William di tempatkan hanya mengetahui bahwa sekarang William dalam tugas ke luar negeri, itu benar-benar sangat melegakan bagi Keluarga Scott.

"Apa Yohanna baik-baik saja?" tanya James pada William melalui sambungan ponsel yang sudah di siapkan oleh Chenfeng

"Dia terlihat tidak baik-baik saja, beberapa hari ini mengeluh ingin kabur" respon William dengan senyum mengingat tingkah konyol Yohanna beberapa hari ini

"Tiga hari lagi temani Yohanna pergi ke rumah Kakak laki-lakinya Henry, kalian bisa menginap disana selama 1 hari setelah itu langsung berangkat ke Negara A" kata James tegas

"Baik" jawab William dengan segera lalu sambungan telepon mereka berakhir

Setelah itu William keluar dari kamarnya berniat memanggil Yohanna untuk makan malam bersama tapi tidak ada respon sama sekali dari dalam kamar.

William mengulanginya beberapa saat tapi tetap tidak ada respon dari Yohanna kemudian William dengan paksa masuk ke dalam kamar mendapati Yohanna berbaring di atas tempat tidur dengan keringat dingin yang membasahi tubuhnya

"Yohanna, ada apa denganmu?" respon William segera memeriksa suhu tubuh Yohanna yang sangat panas "Yohanna, sadarlah… kamu mendengarku?" lanjut panik

William dengan panik menggambil ponsel yang ada di sakunya dengan satu tangan dan tangan lainnya tetep menggenggam erat tangan Yohanna, Dia segera menghubungi Chenfeng orang suruhan James yang selama beberapa hari ini mengurus mereka berdua.

Tak lama Chenfeng datang dengan seorang dokter pribadi untuk memeriksa Yohanna. Untunglah sakitnya tidak parah hanya alergi makanan.

"Apakah ada masalah dengan makanan yang dia konsumsi beberapa ini?" Tanya dokter kepada William

"Tidak ada, saya sendiri yang memasak makanan itu"

"Sepertinya dia alergi dengan beberapa makanan, sebaiknya tanyakan padanya makanan apa saja yang membuatnya alergi sehingga bisa memilih makanan apa yang bisa dia konsumsi" jelas dokter itu lalu menuliskan resep dan pergi

Setelah Chenfeng pamit mengantar dokter itu, William kembali ke kamar Yohanna dan melihat gadis itu kini sudah dalam keadaan tenang karena mendapat suntikan dari dokter.

"Cepatlah pulih, Ayahmu baru saja meneleponku untuk menemanimu bertemu dengan kakakmu" gumam William menatap gadis yang berbaring lemah itu dengan tatapan sedih.

Setelah dia mengantar Yohanna ke tempat kakaknya dan kemudian kembali ke negara A, itu artinya kebersamaan mereka berakhir. Bahkan pada saat ini pun William tidak berhasil menggerakkan hati Yohanna walaupun hanya sedikit.