webnovel

Prologue

Pertama aku melihatnya, jujur, hanya rasa kagum yang memenuhi diriku. Kemudian ketika ia menghilang dari pandanganku, rasa yang lain mulai datang.

Rasa syukur karna Tuhan bisa menciptakan makhluk seindah dia. Rasa penasaran tentang bagaimana dia berbicara.

Serta rasa takut karna dia terlihat begitu sempurna di mataku. Saking sempurnanya sampai kadang aku tidak percaya bahwa dia itu nyata, ada di di bumi ini, bersamaku. Rasa tidak percaya itu bahkan sampai membuatku tidak berani berbicara dengannya.

Aku sudah terlalu lama menjauhinya sampai ilusi bahwa ia tidak nyata itu menjadi sebuah realita bagi diriku.

Dan aku takut apa yang akan terjadi pada diriku ketika ilusi tersebut hancur.