Gabriel mengangguk menyetujui. "Mungkin. Karena dia tau Kimi ada di sana, dia langsung awasi Kimi. Setelah dapat waktu yang pas, dia langsung kasih surat undangan itu biar Kimi datang lagi ke sana. Iya kan? Loe pasti ngebiarin Kimi sendirian, kan?" tebak Gabriel. Avan memejamkan matanya. Dia tak menyangka Gabriel akan mengetahui hal ini.
"Ya, dia sempat ke toilet sendirian," jawab Avan sambil membuka mata.
"Terus kenapa alamat itu yang jadi tempat pesta dia?"
"Kemungkinan dia salah satu keluarga Leone atau dia pengen ngejebak Kimi biar datang ke sana. Ck! Tau ah! Kepala gue pusing," kata Avan lalu memejamkan matanya. Gabriel menghela nafas. Dia tak tahu harus berbuat apa untuk masalah kali ini.
"Gimana kalau kita suruh Kimi tinggal di sini? Seenggaknya sampai situasi aman," usul Gabriel. Avan membuka matanya lagi.
"Kalau dia tinggal di sini, kita tinggal di mana? Di rumahnya? Gak mungkin juga kan?" tanya Avan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com