Pintu ruangan pun ditutup. Ravael menoleh ke orang-orang yang ada di hadapannya. "Maaf! Aku ada urusan," ujarnya merasa tak enak.
"Ah! Gak apa-apa, lagian kita juga mau pergi. Kalau gitu, kita pamit dulu ya? Udah telat nih," kata Ken. Ravael mengangguk dan mengizinkan mereka untuk pulang. Setelah mengantar ketiga tamunya keluar rumah, Ravael segera menemui sang ayah, Leone Romayne.
"Ayah, katanya ada penyusup," kata Ravael. Leone menoleh.
"Ya. Penyusup yang sama seperti sebelumnya. Benar-benar brengsek! Tapi akhirnya dia tertangkap juga hahahaha ...," tawa Leone. Ravael langsung berlari ke luar rumah. Benar saja! Dia melihat Aldert tengah membawa seorang lelaki berjas. Saat tahu siapa yang dibawa pria itu, Ravael langsung membelalakkan matanya.
"Bukankah itu ...," tebaknya merasa tak asing dengan lelaki yang dibawa Aldert. Seketika saja mobil pun melaju meninggalkan rumah keluarga Gotthard. Ravael menghampiri sang ayah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com