webnovel

Yandere Kun ?

Oh aku jatuh dalam keputusasaan terbesar. Bisakah kau menyelamatkan ku......? . . . . . 18+

Lunamori_Story_26 · Horreur
Pas assez d’évaluations
30 Chs

Teman Terakhir (3)

Aku berdiri bersama todoroki dengan canggung. Sudah sedari tadi kami hanya bertatapan bahkan sama sekali tidak menghiraukan guru yang sedang marah karena kami.

_

_

Aku menatap seluruh ruangan klub , kami berada di klub yang sudah lama di bubarkan. Tidak ada yang akan tau kami disana.

Kepalaku mengangkat sedikit menatap todoroki yang sedang duduk dengan santai.

"....Anu.. todoroki kun..." aku harus mengatakan hal ini.

"Kau sebaiknya lupakan yang kau lihat, menjauhlah dariku" seruku sedikit sedih.

Tidak ini benar, aku tidak ingin todoroki terlibat dalam penyakit anehku.

Todoroki adalah orang yang baik..., aku tidak bisa melibatkannya.

_

_

Todoroki mengeleng,.." Tidak bisa deku"

Aku sedikit tertegun, ...kenapa dia berkata seperti itu..?. Ini demi kebaikan todoroki.

"Kau ingin mati karena aku??!, aku membunuh orang loh. Aku membunuh mereka tanpa alasan!!" seruku berteriak .

Memegang kedua pipiku dan perlahan menangis keras. Bisa kubayangkan wajah setiap orang dan maklhuk hidup yang kubunuh.

"Kau adalah temanku deku"

Deg

_

_

Todoroki menatap serius padaku,

"Kenapa kau tidak memberitahu hal sepenting ini padaku?" tanya todoroki nadanya terlihat sedikit keras.

Aku mengeleng dan tersenyum lagi. Hanya senyum palsu..

"Tidak todoroki, ini adalah masalahku. Masalah sangat besar..."

"Ini memang besar, kau bisa meminta bantuan ku"

Aku terpekik. Meminta bantuan. Memangnya apa yang bisa todoroki lakukan.

Hatiku terasa tertekan.., tidak mungkin todoroki bisa membantuku.

_

_

"Kau bisa menjadikan aku pemuas" katanya lagi. Dia menaikan satu lengannya dan mataku menatapnya dengan lapar.

Aku segera memegang mulutku menjauh dan bersembunyi di pojok ruangan.

aku merasa tertekan, aku merasa aneh dan aku sangat menjijikan .

"Kau menderita deku, biar aku melakukan apapun untuk membantumu"

Ah..aku menatap todoroki lagi, todoroki memang sangat baik. Tetapi ia terlalu baik untuk dibunuh.

Aku..aku hanya bisa selalu menipu, selalu berusaha terlihat normal. Padahal dunia ini sama sekali tidak normal.

Penyakit ini karena Mina. Walaupun begitu aku tetap mencintai Mina dan mengoleksinya.

Otakku rusak pasti sangat rusak. Todoroki adalah orang baik.., dia adalah satu satunya yang tidak boleh tau penyakit ku.

_

_

"Kau sudah menjadi temanku deku, sejak masuk sekolah aku tidak pernah di terima siapapun. Kau satu satunya teman yang menerimaku. Terima kasih"

Mataku terasa panas..., Itu karena kau adalah todoroki. Seorang yang sangat kuat. Aku mengagumi mu dan aku hanya berusaha memanfaatkan mu.

Tetapi..sejak berjalannya waktu, hanya kau yang kurasa teman terbaikku.

Satu satunya..

_

_

"Deku..." dia mendekatiku. Aku tidak bisa bergerak dari tempatku. Todoroki menatapku serius dan mengangkat tangannya.

Jangan....

Jangan...

Kumohon..... jangan..

_

_

_

Srek.., mataku terbelalak . Bisa kurasakan sensasi aneh ditubuhku. Darah todoroki memancar keluar dan membasahi lantai.

Aku berusaha menghentikannya, itu adalah todoroki. Jangan!!

Tetapi..., aku malah mengigit lidahku hingga berdarah. Menahan diri.

Aku sangat menjijikan setidaknya aku harus berusaha berhenti..

Tetapi...

_

_

Srek, ... todoroki mengarahkan tubuhku pada tangannya. Dia memelukku.

"Minumlah, puaskan dirimu ...hingga kau sembuh deku..." seru todoroki.

Tes

Air mataku menetes lagi, dan mulutku tanpa sadar berusaha mengoyak tangan todoroki.

Mengoyak...mengoyak...hingga tangan todoroki benar benar mengerikan.

Todoroki mengerang kesakitan, penyakitku masih ada. Dan aku mulai menangis karena perasaan bersalah..

"Argh!!" todoroki mengerang hebat ketika aku mulai mengambil sebuah pecahan kayu yang ada di ruangan tidak terurus itu.

_

_

Perlahan kuarahkan pada kaki todoroki,...Aku menangis.

Didalam tangis itu aku tersenyum sangat mengerikan. Aku senang ketika todoroki menderita dan aku sangat sedih harus mengorbankan orang lain.

Sambil terus tersenyum aku mengores kali todoroki dan akhirnya perasaan itu semakin menguat.

Tak.."ARGHHHHHHH!!!"todoroki berteriak panjang. Aku tersenyum dan tertawa ketika mendengar itu.

Tidak terasa perasaan apa apa lagi. Perasaan bahagia apa ini...?

Todoroki mulai berkeringat ketika melihat kakinya dengan mudah di potong oleh ku.

Aku mengelap lidahku yang berdarah. Mengarah kepada todoroki dan tersenyum.

Mengarahkan selotip pada wajahnya. Kini aku benar benar gila.

Aku lupa kalau todoroki adalah temanku...

_

_