Suara ombak di malam hari menggelegar saat gelap gulita. Sungguh kekuasaan Allah SWT. Memang tak bisa di bandingkan dengan apa pun.
Kedua insan ini tetap terjaga, ada perasaan aneh yang tidak bisa diungkapkan bagaimana gambaranya. Danisa dan Farhan melaksanakan solat malam.
Dengan mukena bersih berwarna putih dan sedikit bordil Danisa terlihat sangat cantik nan sangat anggun.
Pemuda berparas tampan itu sudah selesai lebih dahulu. Ia berbaring di samping Fatih namun matanya menatap Danisa.
Danisa melipat mukena.
"Semalaman bergadang pasti besok pagi ngantuk," ujarnya lalu duduk di pinggiran ranjang.
"Mungkin," ucap Farhan, "Ayo ngobrol, jangan disini nanti Fatih bangun, dengar kita berisik," ajak Farhan pelan sambil menggandeng tangan istrinya.
"Mari." Danisa setuju keduanya berjalan dan akan ngobrol. Mereka duduk disofa panjang dengan saling berhadapan.
"Tanyakan apa yang ingin kamu tanyakan?" titah Farhan. Danisa mengerutkan kening dan berfikir.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com