Nada dan Rahman salah faham, saat jalan-jalan pagi, Nada tidak bisa berjalan cepat karena semalam hujan, dan jalanan licin.
Dan Rahmatln mendapat telpon jika Ibunya pingsan, ia duluan dan mengatakan kata "Lelet, apa kamu tidak khuwatir dengan keadaan Ibu." seperti itu fikiran Rahman yang di lontarkan pada Nada.
Sampai rumah Ibunya sudah sadar, kaki Nada tersandung, kaki meja dan berdarah sampai akan lepas kuku di jari kelingkingnya. Semenjak dari Palu Ibunya tinggal di rumah Rahman.
Berkata Satu jam sudah saling diam, dan sok tak kenal, mata diam-diam saling melirik tapi gengsi.
Nada meresa jenuh ia masuk ke kamarnya dan mengobati kakinya. Rahman tidak tau kalau Nada berada di dalam kamar, ia sampai di pintu melihat punggung Nada. Rahman tidak jadi masuk.
Rahman memilih main hp di kamar Ibunya. Namun ia tidak bisa menahan rindu, ia chat whastaap ke nomer Istrinya.
[Maaf]
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com