Tiba di Tanah Makassar hujan lebat saat pesawat landing. Danisa dan Ayahnya masuk ke Bandara.
"Ayah apa hanya sebentar?" tanya Danisa menggandeng manja kepada Dokter Ayub.
"Iya Danisa, bagaimana lagi ... Merawat Ibu memang kewajiban seorang Anak, namun tugas Dokter juga merawat para pasien makanya Ayah menyuruh kamu, gantikan tugas Ayah ya," pinta Dokter Ayub.
"Bismillah aku siap, tapi susah sinyal juga disini," keluh Danisa belum memperhatikah secara detail layar ponselnya dia mengembalikan ponselnya ke ransel, karna hanya nada getar Danisa tidak mendengar banyak chat masuk ke ponselnya.
Danisa dan Ayahnya naik taksi keduanya asik berbincang, selama ini Danisa dan Ayah jarang sekali ngobrol karna kesibukan dari Sang Ayah.
Perjalanan dua puluh menit terasa singkat mereka sampai dirumah pedesaan milik Oma, Danisa menarik kopernya lalu segera memejamkan mata menikmati rintik hujan ringan sambil menaikan wajah ke langit petang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com