Mereka semua baru saja memesan makanan dan sedang menunggu pesanan mereka.
"Permisi, aku mau ke toilet sebentar," Daniel berdiri dan pergi setelah berpamitan.
Kini tinggal tiga orang itu yang duduk di meja makan itu. Tapi tak lama bunyi sebuah ponsel terdengar.
Inara yang tau itu adalah bunyi panggilan dia pun mengecek handphonenya.
"Permisi Pak Keen, Nona Berlin, aku mau angkat telepon dulu." Katanya dan juga pergi dari tempat itu.
Kini di meja hanya tinggal Keen dan Berlin. Gadis di depan Keen itu mulai menunjukkan gelagat yang aneh namun, Keen yang santai hanya menatap lurus pada ponselnya tanpa menghiraukan.
"Hm ... Pak Keen?"
Berlin memanggil namun, tak ada jawaban.
"Pak Keen dengar saya tidak?"
"Tidak."
Berlin langsung cekikikan kala mendengar Keen baru saja menjawabnya. "Ternyata selain tampan Pak Keen juga lucu ya?"
"Pak Keen sudah punya kekasih belum?"
Keen langsung menghentikan tatapannya pada ponsel dan menatap Berlin dengan tajam.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com