Pertemuan rahasia yang Kiev rencanakan berjalan dengan mulus. Ia didampingi Orland berjumpa dengan para sahabat yang sudah menempati ruang pertemuan istana.
Wajah-wajah yang sudah lama tidak ia jumpai, terlihat berseri di ruangan itu. Mereka larut dalam kebahagiaan, melepas rindu yang sekian lama bertengger di dalam hati.
"Agna, kangen! Kalian!" ujar Agna setengah berteriak. Ia begitu riang setelah berjumpa lagi dengan sahabat-sahabatnya. Selama ini, ia hanya ditemani Narach saja di desa Hallun.
"Kami juga merindukanmu, Agna," jawab Zaina sambil menyuguhi gadis itu dengan senyuman.
"Lalu, ada apa Raja Rovan memanggil kami?" Narach bersandar di kursinya sambil meletakkan kedua kakinya di atas meja.
Plak! Zaina menepuk kepala belakang Narach. "Tunjukkan sopan santunmu, bodoh!"
Semua yang hadir di sana tertawa melihat kelakuan kedua suku Altyr itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com