Winona membersihkan ruangannya. Lidya mengajak Jelita duduk dan mendengarkan penjelasannya.
"Dia adalah kerabatku. Saat itu, ibuku membawaku kembali ke kampung halaman kami. Aku tidak memiliki tempat tinggal. Aku tidak dapat melakukan banyak hal, jadi ibuku memberi keluarganya sejumlah uang dan membiarkan aku masuk ke dalam KK orang itu tadi."
"Setelah ibuku meninggal, aku pindah ke rumahnya dengan uang asuransi dari kematian ibuku. Tidak apa-apa pada awalnya, tapi kemudian…" Jelita terlihat tidak sanggup melanjutkannya.
Lidya langsung mengacungkan tongkatnya, "Sialan! Beraninya dia datang ke sini!" Wajahnya memerah karena marah, "Masih ada bajingan seperti itu di dunia ini ternyata. Jika Keluarga Tanuwijaya tahu hal ini, orang itu tidak akan bisa lari lagi."
"Nenek, ini, minumlah." Winona menyerahkan teh pada Lidya.
"Aku tidak bisa meminumnya saat aku marah."
Winona mengerutkan kening, "Aku tidak berpikir dia akan menyerah, dia pasti akan datang untuk mencari masalah lagi."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com