webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

Under The Sun 12

"Marion, aku mau makan cereal," ujar Luca sembari keluar dari kamarnya setelah ia bangun dari tidur siangnya. Ia mengucek-ucek matanya sambil mencari Marion ke ruang tengan sambil mengulangi kata-katanya.

Ketika melihat Marion sedang minum kopi sambil membaca di ruang tengah, Luca segera menghampirinya dan sedikit merajuk. "Aku mau cereal. Perutku lapar sekali. Tadi aku bermimpi dikejar monster jahat mengerikan."

Marion meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya. "Pelankan suaramu. Esmee sedang tertidur di sofa."

"Esmee?" tanya Luca sembari mengerutkan keningnya.

Marion menganggukkan kepalanya. Luca lalu menoleh ke arah sofa. Ia lalu tersenyum lebar ketika melihat Esmee yang sedang tertidur. Luca hendak menghampiri Esmee, namun Marion dengan cepat mencegah tangan Luca.

"Biarkan Esmee tidur. Dia perlu istirahat karena sedang terluka," ujar Marion pada Luca.

"Esmee terluka?" tanya Luca dengan suara yang mirip seperti sebuah bisikan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com