webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

Tu Me Manques 5

Esmee menghela nafas panjang setelah ia selesai melakukan wawancara dengan pihak insitut. Ia keluar dari ruangan tes sambil memijat bagian belakang lehernya. Hasil tes hari ini akan diberitahukan satu minggu setelah tes diadakan. Para peserta yang lolos sampai ke tahap wawancara selanjutnya akan mendapat email apakah mereka berhasil mendapatkan beasiswa di institut tersebut atau tidak.

Roxane langsung menyambar Esmee begitu ia keluar dari ruang tes. "Bagaimana? Apa wawancaramu lancar?"

Esmee tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. "Kau sendiri bagaimana?"

Roxane mengangkat bahunya. "Aku merasa sudah melakukan yang terbaik. Sekarang tinggal tunggu mereka yang memutuskan. Sekarang apa yang mau kau lakukan?"

"Tidak ada. Aku mungkin akan langsung kembali ke Chantilly. Jika aku kembali sekarang, aku masih bisa masuk di shift kedua," ujar Esmee.

"Kau bekerja di Chantilly?" tanya Roxane.

Esmee menganggukkan kepalanya. "Aku bekerja di Crown Regency yang ada di Chantilly."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com