webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

Tu Me Manques 12

"Well, well. Aku belum mendengar kabar apapun tentang beasiswamu, tapi aku sudah mendapat kabar kau datang bersama William Hunter," ujar Julia ketika ia menghampiri Esmee di jam istirahat.

Esmee yang sedang memakan roti lapis langsung menoleh pada Julia. Ia langsung menelan roti yang ada di dalam mulutnya. "Darimana kau mengetahuinya?"

"Petugas yang ada di lobi menyebarkan keheranannya ketika ia melihatmu keluar dari mobil bersama William Hunter. Apa kalian kembali berhubungan lagi?"

"Beasiswaku lancar. Aku hanya tinggal menunggu keputusan dari pihak institut," ujar Esmee.

Julia mendengus pelan. "Itu terlalu jelas, Esmee. Jangan mencoba mengalihkan pertanyaanku."

Esmee terkekeh melihat Julia yang melirik sebal ke arahnya. "Well, aku tidak sengaja bertemu dengannya di Paris. Lalu dia memaksa mengantarku."

"Hanya itu?" tanya Julia tidak percaya.

Esmee menganggukkan kepalanya. "Ya, hanya itu. Tidak ada yang spesial."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com