webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

Stick Together 3

Pagi-pagi Alexander sudah datang ke rumah sakit tempat William dirawat. Sebelumnya ia tidak bisa berlama-lama menemani William karena harus menggantikan pekerjaan William. Alexander mengerutkan keningnya ketika ia memasuki ruang perawatan William dan melihat Esmee sedang tertidur bersama William.

"Sejak kapan mereka tidur dalam posisi seperti itu?" Gumam Alexander. "Bukankah mereka sedang bertengkar?"

Tidak lama setelah Alexander masuk, Dokter Omar datang untuk melakukan pemeriksaan. Ia sama terkejutnya dengan Alexander ketika ia melihat Esmee tertidur di ranjang bersama William. Keduanya saling berpelukan. Lebih tepatnya Esmee yang memeluk William. Namun William memegang lengan Esmee yang sedang memeluknya.

Alexander menoleh pada Dokter Omar. "Kau mau memeriksanya?"

Dokter Omar menatap Alexander. "Mungkin aku bisa menundanya sebentar. Sementara menunggu mereka bangun, aku bisa berbicara berdua dengan Anda."

"Ada hal penting apa?" Tanya Alexander.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com