webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

Sour Candy 9

Esmee memeluk pinggang William sambil mendongakkan kepalanya dan menatap William. "Kau tahu, kata-katamu itu membuat lututku lemas."

William tertawa sambil menatap Esmee. "Aku bisa menggendongmu ke atas kalau lututmu lemas."

Esmee mendesah pelan. "Sebelumnya aku hanya berpikir untuk meneruskan restoran ini karena ini peninggalan keluargaku. Setelah kau datang dan terus mendorongku, aku rasa tujuanku juga mulai bergeser. Melihat banyaknya orang yang datang ke restoran ini, aku jadi ingin orang-orang juga bisa menikmati makanan dari restoran ini tidak hanya di Riquewihr."

"Itu semua bisa kau wujudkan, Esmee. Percaya padaku. Aku akan membantumu mewujudkan itu semua," sahut William.

Esmee menganggukkan kepalanya. "Sejak awal aku memang sudah mempercayaimu. Dan sejauh ini aku tidak menyesal sudah mempercayaimu."

William tersenyum simpul sambil menatap Esmee. "Terima kasih karena sudah percaya padaku. Aku tidak akan mengecewakanmu."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com