Esmee memeluk pinggang William sambil mendongakkan kepalanya dan menatap William. "Kau tahu, kata-katamu itu membuat lututku lemas."
William tertawa sambil menatap Esmee. "Aku bisa menggendongmu ke atas kalau lututmu lemas."
Esmee mendesah pelan. "Sebelumnya aku hanya berpikir untuk meneruskan restoran ini karena ini peninggalan keluargaku. Setelah kau datang dan terus mendorongku, aku rasa tujuanku juga mulai bergeser. Melihat banyaknya orang yang datang ke restoran ini, aku jadi ingin orang-orang juga bisa menikmati makanan dari restoran ini tidak hanya di Riquewihr."
"Itu semua bisa kau wujudkan, Esmee. Percaya padaku. Aku akan membantumu mewujudkan itu semua," sahut William.
Esmee menganggukkan kepalanya. "Sejak awal aku memang sudah mempercayaimu. Dan sejauh ini aku tidak menyesal sudah mempercayaimu."
William tersenyum simpul sambil menatap Esmee. "Terima kasih karena sudah percaya padaku. Aku tidak akan mengecewakanmu."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com