webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

Sneak Out 3

Sebelum membasuh tubuhnya, William membuka penutup air yang ada di klosetnya untuk mengecek barang miliknya yang ia sembunyikan di sana. Ia menghela nafas lega karena barang itu masih ada di sana. Setidaknya Charles belum menemukan barang yang ia sembunyikan di dalam situ. Setelah memastikannya, William segera beralih ke shower box dan mulai membasuh tubuhnya.

Pagi ini ia merasa tubuhnya sudah jauh lebih segar daripada kemarin. Sambil memejamkan mata, William menikmati air hangat yang membasuh tubuh dan kepalanya. Setelah sepuluh menit, William akhirnya keluar dari shower box. Sambil mengenakan handuk yang ia lilitkan di pinggang, William berjalan keluar dari kamar mandi.

Charles langsung memberi William segelas air putih dan sebutir obat begitu William keluar dari kamar mandi. "Ini obat yang harus kau konsumsi sebelum beraktifitas."

Kening William berkerut. "Obat apa ini?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com