webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

Rivalry 9

Pierre tertawa pelan ketika ia dan Pengacara yang mendampinginya bertemu dengan pihak pengacara yang mewakili Esmee. "Pasti Hunter yang membayarmu," ujar Pierre.

"Aku dari kantor pengacara Quentin de Tocqueville, namaku Alan White. Disini aku mewakili nona Esmee Louise yang membuat laporan atas tindak pidana pelecehan yang dilakukan olehmu," sahut pria yang duduk di hadapan Pierre.

Alan kemudian membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah map coklat. Ia lalu membuka map coklat tersebut di hadapan Pierre dan Pengacara yang mendampinginya. Alan menyorongkan map yang ia buka kepada Pengacara Pierre.

"Ini bukan pertama kalinya klien Anda melakukan tindak pidana berupa pelecehan seksual. Mantan pekerja di klub bersedia memberikan kesaksian atas perbuatan klien Anda pada mereka," ujar Alan tenang.