webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

Rivalry 3

Sabtu sore, restoran D'Amelie tutup lebih awal untuk memenuhi undangan Pierre. Acara di klub akan dimulai pada pukul delapan malam. Marie memilih untuk bersiap-siap di kamar Esmee. Charles mengatakan ia akan menemui William dan Esmee di klub. Begitu juga dengan Sven.

"Gaun apa yang kau kenakan itu, Esmee?" Cibir Marie ketika ia melihat gaun berwarna pink pucat yang hendak dikenakan oleh Esmee.

"Kau tahu aku jarang membeli gaun, Marie," sahut Esmee.

"Tapi kau pasti punya gaun lain yang lebih seksi dan menggoda, kan? Ayolah. Tunjukkan sisi liarmu sesekali. Kau bukan gadis lugu lagi," timpal Marie.

"Seharusnya kau tanya William seberapa liar aku ketika sedang bersamanya," ucap Esmee sambil tertawa pelan.

Marie menatap Esmee dengan tatapan tidak percaya. "Kau bisa jadi gadis nakal juga rupanya." Marie mengangguk-anggukkan kepalanya sambil mengerling jahil pada Esmee.

Esmee mengangkat bahunya. "Jadi, apa aku tetap harus mengenakan gaun yang seksi dan menggoda?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com