Sabtu sore, restoran D'Amelie tutup lebih awal untuk memenuhi undangan Pierre. Acara di klub akan dimulai pada pukul delapan malam. Marie memilih untuk bersiap-siap di kamar Esmee. Charles mengatakan ia akan menemui William dan Esmee di klub. Begitu juga dengan Sven.
"Gaun apa yang kau kenakan itu, Esmee?" Cibir Marie ketika ia melihat gaun berwarna pink pucat yang hendak dikenakan oleh Esmee.
"Kau tahu aku jarang membeli gaun, Marie," sahut Esmee.
"Tapi kau pasti punya gaun lain yang lebih seksi dan menggoda, kan? Ayolah. Tunjukkan sisi liarmu sesekali. Kau bukan gadis lugu lagi," timpal Marie.
"Seharusnya kau tanya William seberapa liar aku ketika sedang bersamanya," ucap Esmee sambil tertawa pelan.
Marie menatap Esmee dengan tatapan tidak percaya. "Kau bisa jadi gadis nakal juga rupanya." Marie mengangguk-anggukkan kepalanya sambil mengerling jahil pada Esmee.
Esmee mengangkat bahunya. "Jadi, apa aku tetap harus mengenakan gaun yang seksi dan menggoda?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com