webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

Le Petit Prince 8

"Will?" seru Esmee ketika ia memasuki apartemen William. Ia melepaskan mantel yang ia kenakan sembari berjalan ke ruang tengah. Esmee mengerutkan keningnya ketika ia tidak sengaja melihat lampu kamar Luca menyala. Ia kemudian meletakkan mantelnya di sofa ruang tengah dan berjalan ke lorong menuju kamar Luca.

Esmee keheranan ketika ia tiba di kamar Luca dan melihat William ada di kamar tersebut bersama Luca. William menoleh pada Esmee sambil meletakkan jari telunjuk di bibirnya. Esmee mengangguk mengerti begitu ia melihat Luca yang sudah tertidur. Ia kemudian memberi isyarat pada William bahwa ia akan menunggu di luar.

William menganggukkan kepalanya. Setelah itu ia kembali beralih pada Luca sementara Esmee berjalan pergi meninggalkan kamar Luca. William menunggui Luca sampai ia yakin anak laki-lakinya itu sudah tertidur lelap. Begitu yakin Luca sudah tertidur lelap, William perlahan-lahan pergi meninggalkan kamar Luca.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com