webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

Lack of Prejudice 5

"Esmee! Kemarilah!" seru Pierre dari pintu dapur.

Esmee yang sedang memotong-motong tarte flambee yang baru saja ia keluarkan dari oven langsung menoleh pada Pierre. "Ada apa?"

"Apa kau sudah selesai membuat semua makanan?" tanya Pierre.

Esmee menganggukkan kepalanya. "Ini yang terakhir."

"Kalau begitu serahkan saja pada yang lain. Temanku ingin menemui wanita dibalik tarte flambee lezat yang dia nikmati malam ini," ujar Pierre. Ia kemudian menunjuk salah satu pegawainya yang ada di dapur untuk melanjutkan pekerjaan Esmee.

Begitu pegawai Pierre mengambil alih pekerjaannya, Esmee segera melangkah ke wastafel dan mencuci tangannya. Setelah itu ia menghampiri Pierre.

Pierre tertawa pelan ketika Esmee menghampirinya dengan masih menggunakan celemeknya. Ia menghela nafas panjang sembari tersenyum. Setelah itu, Pierre sedikit mencondongkan tubuhnya. Ia melingkarkan tangannya di pinggang Esmee dan melepaskan ikatan celemek Esmee.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com