webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

Lack of Prejudice 10

Setelah pengumuman mengejutkan dari William dan Esmee tentang hubungan mereka berdua, semua orang yang bekerja di restoran D'Amelie kembali melanjutkan pekerjaan mereka. Jam buka sesi kedua di restoran tersebut terasa lebih bersemangat setelah William, Esmee dan yang lainnya mengobrol dan tertawa bersama sambil menikmati macaron yang dibawa William.

Marie berdiri di dekat pintu masuk dengan wajah sumringah. Ia dan semua orang yang ada di D'Amelie berharap sesi kedua ini mereka akan mendapatkan pelanggan. Esmee dan Sven sudah memeriksa kebersihan seluruh bahan makanan mereka agar insiden seperti kemarin tidak terulang lagi.

Senyuman di wajah Marie semakin merekah tatkala ia melihat Pierre tiba-tiba muncul dari balik pintu restoran. Pria itu tidak datang sendirian. Ia datang dengan beberapa temannya yang lain.

"Pierre! Sudah lama kau tidak mampir," sapa Marie.

Pierre tersenyum menanggapi ucapan Marie. "Sepertinya kau baru memotong rambutmu, Marie."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com