webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

High Temper 7

"Kita bertemu lagi besok," ujar Dokter Omar pada Esmee ketika ia hendak pergi meninggalkan café yang menjadi tempat mereka mengobrol.

"Bukankah kau harus berjaga? Belum tentu besok kau akan lewat ketika aku ada di sini," sahut Esmee.

"Kalau jadwal jagaku pagi, aku punya kesempatan untuk melihatmu di café ini besok pagi. kecuali ada operasi mendadak di tengah malam. Aku tidak janji," timpal Dokter Omar. Pria berwajah arab itu tertawa dan menunjukkan sedikit lesung pipinya.

"Wah, aku belum pernah melihat lesung pipimu," seru Esmee ketika ia melihat cerukan kecil di pipi Dokter Ahmed ketika pria itu tertawa.

Dokter Ahmed langsung menutupi pipinya. "Mungkin karena aku baru bercukur. Biasanya lesung pipi itu bersembunyi dibalik jenggotku."

"Seharusnya kau tidak membiarkan lesung pipimu tertutupi jenggot. Itu membuatmu terlihat lebih manis."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com