webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

Glass Shatters 5

Ashton sedang berjalan menuju restoran D'Amelie dengan suasana hati yang sangat ceria. Ia tidak berhenti tersenyum karena tiba-tiba saja dia mendapat banyak telepon dari reporter yang bekerjasama dengannya. Mereka semua meminta foto terbaru William dan tunangannya setelah berita pertunangan mereka tersebar.

"Hunter memang tidak pernah mengecewakan. Foto tentangnya selalu diminati," gumam Ashton. Ia terus berjalan sambil menenteng kameranya dan tersenyum-senyum.

Langkah kaki Ashton terhenti ketika ia tiba di sekitar restoran. Ashton menyapukan matanya ke sekitar restoran dan mendapati beberapa orang berjaga di sekitar restoran. "Apa-apaan ini? Sejak kapan restoran ini dijaga begitu ketat?"

"Permisi, Anda tidak boleh memotret di sekitar ini."

Suara berat seorang pria mengagetkan Ashton. Ia pun segera menoleh. Seorang pria besar berambut keriting sudah berdiri di belakangnya. Pria itu menggunakan kacamata hitam dan kaos polo yang juga berwarna hitam.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com