webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

Entre Nous 7

Esmee menunggu di luar ruang instalasi gawat darurat sementara Sophie mendapat penanganan dari Dokter yang ada di instalasi gawat darurat. Sambil menunggu Sophie mendapat pertolongan dari Dokter, Esmee menghubungi anak Sophie yang ada di Denmark.

"Halo? Kristin? Ini aku, Esmee," ujar sapa Esmee ketika Kristin; anak perempuan Sophie, menjawab teleponnya.

"Ya, ada apa, Esmee?" tanya Kristin.

"Sophie. Pagi ini Bolt menemukannya tidak sadarkan diri di taman belakang. Sekarang aku sedang menungguinya di rumah sakit," jawab Esmee.

"Ya, Tuhan. Apa dia baik-baik saja?" Kristin kembali bertanya pada Esmee. Suaranya yang semula terdengar tenang mendadak berubah sedikit panik.

"Dokter sedang memeriksanya—" Esmee menghentikan ucapannya ketika ia melihat Dokter yang memeriksa Sophie menghampirinya. "Sebentar, Kristin. Dokter sepertinya sudah selesai memeriksa Sophie. Aku tidak akan mematikan telepon agar kau bisa mendengar penjelasannya."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com