webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

Entre Nous 12

Alarm penanda yang digunakan Esmee untuk menandai waktu panggang tarte flambee buatannya berbunyi setelah sepuluh menit ia memanggang tarte flambee miliknya. Esmee segera beralih ke oven dan langsung membukanya. Setelah mengenakan sarung tangan tahan panas, Esmee segera mengeluarkan tarte flambee buatannya dari dalam oven.

Asap tipis yang keluar dari tarte flambee buatannya menghantarkan aroma pala, lada hitam, bawang serta keju yang bercampur di udara. Esmee menghirup dalam-dalam aroma tersebut lalu menggumam pelan. "Aromanya benar-benar menggoda."

Esmee kemudian segera memotong-motong tarte flambee buatannya dan menatanya di atas piring panjang. Sebelum menghidangkannya, Esmee menaburkan chives yang sudah diiris tipis diatasnya. Setelah itu Esmee membawa tartee flambee buatannya kepada Julia lengkap dengan saus tartar yang ia buat.

"Juli," ujar Esmee sambil menepuk bahu Julia.

Julia segera menoleh pada Esmee. "Ada apa?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com