webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

Entre Nous 10

Setelah perjalanan selama dua jam menggunakan taksi dari Paris ke Chantilly, Esmee akhirnya tiba di depan rumah penampungan anjing milik Dokter Omar. Dokter itu mengirimkan alamat rumah penitipan anjingnya pada Esmee tidak lama setelah Esmee berangkat ke Paris menggunakan ambulans untuk menemani Sophie.

Bolt langsung menyalak ketika ia melihat Esmee baru saja turun dari taksi. Dokter Omar yang sedang memegang Bolt langsung melepaskan pegangannya dan membiarkan Bolt berlari menghampiri Esmee.

Esmee berjongkok dan tersenyum ketika Bolt menghampirinya. Ia kemudian mengusap-usap kepala Bolt. "Tenang, Bolt. Sophie baik-baik saja. Kristin sedang menjaganya."

Bolt menyalak lalu mengendus-endus Esmee. Hal itu membuat Esmee tertawa geli. "Bauku pasti tidak enak, Bolt. Aku belum mandi sejak kau membangunkanku tadi pagi."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com