webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

Bonjour Paris 11

Tiga minggu berlalu begitu saja tanpa Esmee sadari. Shift malamnya sudah berakhir dan ia hanya dapat jatah satu minggu untuk shift pagi. Di hari terakhirnya bekerja di Crown Regency Esmee merapikan semua barang-barang miliknya yang ada di lemari loker setelah shift-nya berakhir.

Esmee memindahkan barang-barang tersebut ke dalam satu kardus kosong. Selain baju seragamnya, Esmee menyimpan beberapa buku dan catatan tentang teknik memasak yang diajarkan oleh Julia.

Selesai merapikan semua barang-barangnya, Esmee menutup lemari lokernya sambil menghela nafas panjang. Esmee kemudian tersenyum simpul sambil menatap lemari lokernya. "Rasanya waktu berlalu begitu saja."

"Kau sudah siap pergi rupanya," ujar Julia dari bibir pintu ruang ganti.

Esmee menoleh dan tersenyum pada Julia. Ia lalu melangkah ke ruang ganti sambil membawa kardus berisi barang-barang miliknya.

"Sepertinya William sudah tidak sabar ingin membawamu ke Paris. Dia sedang ada di ruang kerja Ela sekarang," terang Julia.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com