webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

Birthday Boy 3

Jumat pagi, Esmee turun dari tempat tinggalnya yang berada di lantai dua bangunan restoran D'Amelie sambil mengucek-ucek matanya. "Siapa yang datang pagi-pagi seperti ini? Bukankah aku sudah memasang tanda kalau restoran tutup?" gerutu Esmee.

Suara ketukan di pintu restoran terdengar semakin lantang seiring dengan langkah Esmee yang mendekati pintu depan restorannya. "Ya! Tunggu sebentar!"

Esmee mempercepat langkahnya dan langsung membuka pintu restorannya. Matanya yang semula masih setengah membuka seketika membulat ketika melihat seseorang yang mengetuk pintu restorannya dengan tidak sabaran.

"Miss me?" sapa William sambil tersenyum lebar.

Esmee berdecak pelan. William tertawa sambil menunjukkan sekantong roti yang ia beli di toko roti yang berada di dekat toko bahan makanan milik Anne.

"Roti-roti ini masih hangat. Kau akan membiarkan aku masuk atau membiarkan roti ini dingin?" Ujar William.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com