Jumat pagi, Esmee turun dari tempat tinggalnya yang berada di lantai dua bangunan restoran D'Amelie sambil mengucek-ucek matanya. "Siapa yang datang pagi-pagi seperti ini? Bukankah aku sudah memasang tanda kalau restoran tutup?" gerutu Esmee.
Suara ketukan di pintu restoran terdengar semakin lantang seiring dengan langkah Esmee yang mendekati pintu depan restorannya. "Ya! Tunggu sebentar!"
Esmee mempercepat langkahnya dan langsung membuka pintu restorannya. Matanya yang semula masih setengah membuka seketika membulat ketika melihat seseorang yang mengetuk pintu restorannya dengan tidak sabaran.
"Miss me?" sapa William sambil tersenyum lebar.
Esmee berdecak pelan. William tertawa sambil menunjukkan sekantong roti yang ia beli di toko roti yang berada di dekat toko bahan makanan milik Anne.
"Roti-roti ini masih hangat. Kau akan membiarkan aku masuk atau membiarkan roti ini dingin?" Ujar William.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com