Setelah panggilan teleponnya dengan Charles berakhir, William segera beranjak dari dapur. Ia berjalan ke arah kamar Luca. Begitu masuk ke kamar Luca, William duduk di tepi tempat tidur. Ia menatap Luca yang sedang tertidur dalam posisi miring sembari membelai kepalanya.
"Harusnya aku memberitahumu lebih awal," ujar William sambil membelai lembut kepala Luca.
Luca melenguh pelan ketika tangan William membelai lembut kepalanya. Namun ia sama sekali tidak terbangun. William tertawa pelan melihat Luca. Ia lalu membungkukkan tubuhnya dan berbisik di telinga Luca. "Mimpi indah."
Setelah itu William mengecup kepala Luca. William lalu beranjak dari tempat tidur Luca dan kembali mematikan lampu kamar sembari berjalan keluar meninggalkan kamar tersebut. William menghela nafas panjang ketika ia sudah berada di luar kamar Luca dan segera berjalan menuju kamarnya.
----
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com