webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

Before Summer 11

Setelah panggilan teleponnya dengan Charles berakhir, William segera beranjak dari dapur. Ia berjalan ke arah kamar Luca. Begitu masuk ke kamar Luca, William duduk di tepi tempat tidur. Ia menatap Luca yang sedang tertidur dalam posisi miring sembari membelai kepalanya.

"Harusnya aku memberitahumu lebih awal," ujar William sambil membelai lembut kepala Luca.

Luca melenguh pelan ketika tangan William membelai lembut kepalanya. Namun ia sama sekali tidak terbangun. William tertawa pelan melihat Luca. Ia lalu membungkukkan tubuhnya dan berbisik di telinga Luca. "Mimpi indah."

Setelah itu William mengecup kepala Luca. William lalu beranjak dari tempat tidur Luca dan kembali mematikan lampu kamar sembari berjalan keluar meninggalkan kamar tersebut. William menghela nafas panjang ketika ia sudah berada di luar kamar Luca dan segera berjalan menuju kamarnya.

----

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com