webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

At The End of Day 1

Satu jam setelah William pergi meninggalkan kamar mereka, Esmee akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamar dan mencari William. Begitu tiba di lobi hotel, kebetulan Esmee melihat Philippe sedang berada di meja concierge. Ia pun langsung berjalan menghampiri Philippe.

"Ada yang bisa kubantu, Madame Louise?" tanya Philippe begitu Esmee menghampirinya.

"Hmm, apa kau melihat William keluar?" Esmee balik bertanya pada Philippe.

Philippe mengerutkan keningnya. Setelah itu ia memanggil petugas yang berjaga di pintu. Petugas itu langsung berjalan menghampiri Philippe.

"Apa kau melihat Monsieur Hunter keluar?" tanya Philippe pada petugas pintu tersebut.

Petugas hotel itu menggelengkan kepalanya. "Sepertinya aku tidak melihatnya keluar."

Philippe menganggukkan kepalanya. Setelah petugas pintu pergi, Philippe kembali mengalihkan perhatiannya pada Esmee. "Kalau beliau tidak keluar, aku rasa beliau ada bar."

Esmee menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Terima kasih, Philippe."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com