webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urbain
Pas assez d’évaluations
409 Chs

At The End of Day 10

Keesokan paginya, Esmee tertawa ketika ia bangun tidur dan mendapati Luca tertidur di antara kakinya dan William. Entah kapan bocah laki-laki itu pindah ke kamar mereka. William memang sengaja tidak mengunci pintu kamar mereka, karena khawatir Luca terbangun dan mencari mereka.

Esmee menepuk-nepuk lengan William yang masih tertidur sambil memeluknya. William melenguh pelan lalu menoleh pada Esmee. "Ada apa?"

"Kau tahu kapan Luca masuk ke kamar ini?" tanya Esmee.

William mengerutkan keningnya. Ia kemudian mengangkat kepalanya dan menatap ke kakinya. William mengerjap-ngerjapkan matanya ketika melihat Luca sedang tertidur di dekat kakinya dan Esmee. Ia kemudian kembali mengalihkan perhatiannya pada Esmee. "Aku tidak tahu kapan dia masuk."

Esmee tertawa pelan. Sementara itu William kembali menjatuhkan kepalanya ke bantal. Ia kemudian ikut tertawa pelan sembari memeluk Esmee.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com