Dari jendela aku melihat keluar untuk mencari ke mana perampok itu membawa Arkasya pergi. Air mataku tak berhenti keluar karena tidak bisa menemukannya. Suara pintu yang didobrak membuatku menoleh ke belakang. Sebelum pintunya rusak, kubuka kuncinya dan pintunya mulai terbuka. Orang yang pertama kali kulihat adalah Argat. Kupeluk tubuhnya dan menangis dengan histeris. Kalau dia tidak menahan tubuhku, aku sudah jatuh sejak tadi.
"Arkasya di mana?" tanya Mama setelah masuk ke dalam.
"Katakan, ada apa? Kenapa kau tidak membuka pintunya tadi?" tanya Argat setelah melonggarkan pelukannya.
Aku menunjuk ke arah jendela dan membuat mama langsung mengeceknya. Dari ekspresinya, mama mulai menyadari kalau ada yang salah. Mama kemudian mendekatiku dan memegang tanganku. Dia terus menanyakan keberadaan Arkasya, karena amsih syok mulutku terasa kaku untuk menjawabnya.
"Delisa di mana Arkasya? Kau pasti tahu, kan?" tanya Argat.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com