KLAN BUMI, 19.00 WIB.
Bryan memarkirkan sepeda motor nya di balik pohon besar, dia duduk di bangku taman itu hujan tidak reda reda dan dia terus mengeluh karena lupa membawa jas hujan. Sebenarnya bisa saja dia mengeluarkan tameng transparan, tapi dia sedang tidak ingin bertemu dengan tuan Seasean.
Ia kembali mengeluarkan buku buku kuliah nya mengerjakan makalah tentang kehidupan sosial dalam bidang matematika. Pelajaran itu adalah yang sangat susah, karena seseorang harus paham apa rumus kehidupan matematika, sistem pikir matematika dan hal hal yang tidak masuk akal di dalam nya.
Bryan terlihat tekun belajar dan sesekali para wanita mendekati nya untuk menginginkan foto, wajah tampan nya itu terumbar di luaran sana mengeluarkan gaya khas anak tampan yang sedikit berbeda.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com