Setelah kejadian keributan tadi, Tuan Fauzan membantu Jay masuk ke dalam rumah. Humairah langsung mengobati wajah sang kekasih yang terluka. Ibu dari Humairah meringis melihat luka di sudut bibir kekasih anaknya.
"Kita bawa ke rumah sakit aja kali ya. Kasihan banget Jay, lukanya parah banget kayanya. Bakal susah makan ini, ayah."
Tuan Fauzan menganggukkan kepalanya, "kita ke rumah sakit saja ya, Jay. Sudut bibir kamu memarnya parah banget itu, nanti kamu susah makannya."
Jay menatap kedua orang tua Humairah, "gapapa kok Ayah, Bunda. Cuma luka kecil saja kok, gak perlu ke rumah sakit. Diobatin sama Aira pasti langsung sembuh."
Hafiz yang mendengar jawaban dari sahabatnya langsung memutar kedua bola matanya dengan sangat jengah. "Alah dasar bucin."
Tuan Fauzan dan Nyonya Aisyah terkekeh melihat Hafiz terlihat memelas. "Iri? Bilang bos. Makanya cari pacar nak, jangan jomblo terus kasihan kamu nya jadi nyamuk."
"Bunda paling semangat banget, godain Hafiz."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com